Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD Tewas Terlindas Truk di Depan Ibunya

Kompas.com - 22/10/2012, 18:37 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang bocah, Enggar Suryo Saputro (8) siswa SDN Gajahmungkur 3 Semarang tewas tertabrak truk saat akan berangkat ke Taman Pendidikan Alquran (TPA) Walisongo di dekat rumahnya di kawasan Jalan Kalilangse, Gajahmungkur, Semarang, Senin (22/10/2012).

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Ironisnya, kejadian ini disaksikan langsung oleh ibunya Supangi (30) yang ketika itu mengantarkan Enggar ke TPA. Ibunya tampak shock melihat buah hatinya tertabrak truk. Kecelakaan itu juga sempat membuat histeris sejumlah warga yang menyaksikan langsung.

Kejadian bermula saat Enggar bersama ibunya akan berangkat ke TPA. Ketika akan menyeberang di sebuah jalan dengan lebar sekitar 7 meter tersebut, tangan Enggar terlepas dari gandengan ibunya. Tiba-tiba Enggar menyebrang sendiri dan dari arah timur ada truk yang sedang melaju. Enggar kemudian tertabrak dan sempat menyangkut di atas bumper sebelah kanan sebelum akhirnya terjatuh dan terlindas ban depan dan belakang.

Anak pertama dari dua bersaudara tersebut sempat berada di atas bumper hingga sekitar 10 meter sebelum akhirnya jatuh dan terlindas. Bocah kelas 2 SD itu tewas seketika dengan luka parah di bagian kepala dan perut. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit Elizabet Semarang.

Sopir truk, Junandar warga Ungaran serta truk bernomor polisi H 1848 DR tersebut diamankan polisi dari Polsek Gajahmungkur Semarang. Ketika peristiwa terjadi truk tersebut tanpa muatan.

Saksi mata, Pujiono (46) mengatakan tiap sore, Enggar memang sering berangkat mengaji dan diantar ibunya. "Pegangannya itu lepas, dan nyebrang sendiri. Sampai di tengah ada truk itu lewat, terkena bumper kanan baru terlindas di depan bengkel ini," ujar pemilik bengkel pinggir jalan tersebut.

Peci warna biru bermotif kotak milik Enggar juga sempat terlempar dan kemudian diamankan warga. Pujiono menambahkan, dalam sehari di kawasan itu sudah terjadi tiga kali kecelakaan. "Sehari tiga kejadian tapi yang lain hanya luka, ini sampai meninggal, semua histeris melihatnya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau