Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Klinis Produk Transgenik Belum Diuji

Kompas.com - 02/10/2012, 09:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Efek klinis produk rekayasa genetika impor, seperti jagung dan kedelai, hingga saat ini belum pernah diuji. Kalaupun ada, hal itu belum pernah dipaparkan secara terbuka sehingga terakses publik.

Menyusul temuan tumor pada mencit (tikus percobaan) yang diberi jagung transgenik di Perancis oleh Gilles-Eric Seralini dan tim, pengujian serupa mendesak dilakukan di Indonesia. Sejumlah produk impor hasil rekayasa genetika sudah masuk ke Indonesia, yang terakhir adalah benih jagung Bt dan RR produksi Monsanto yang mengantongi sertifikat keamanan pakan.

”Pengujian (efek) klinis produk transgenik impor diperlukan untuk pencarian opini kedua. LIPI sanggup melakukannya,” kata anggota Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika (KKH PRG), yang juga Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Bambang Prasetya, di Jakarta, Senin (1/10/2012).

Menurut Bambang, dasar penerimaan produk pangan selama ini yang diindikasikan sebagai transgenik masih berupa data laboratorium dari pihak produsen. Pengujian berikutnya tidak dilakukan. ”Pengujian efek klinis dibutuhkan lagi setelah tahu ada penelitian jagung transgenik bisa mengakibatkan tumor atau kanker,” ujarnya.

Seperti diberitakan, sejumlah kalangan di negara-negara Eropa menentang produk transgenik. Apalagi setelah penelitian menunjukkan dampak buruk jagung transgenik pada mencit meskipun sejumlah kalangan meragukan hasil penelitian tersebut.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penelitian Biologi LIPI Siti Nuramaliati Prijono menegaskan, Indonesia menandatangani Deklarasi Rio tahun 1992, di antaranya mengakui prinsip dasar penanganan produk rekayasa genetika yang menekankan kehati-hatian.

”Prinsip ini mengakui ada potensi dampak lingkungan, ekonomi-sosial, dan kesehatan,” kata Siti. Oleh karena itu, keberadaan penelitian lebih lanjut terhadap produk transgenik diperlukan (Kompas, 25/9).

Tak terburu-buru

Menanggapi hasil penelitian dampak jagung transgenik terhadap mencit di Perancis, pihak Kementerian Pertanian tak akan terburu-buru bersikap.

”Kami akan teliti dulu siapa penelitinya, latar belakangnya, metode yang dipakai, serta pengambilan sampel,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Haryono.

Ketua KKH PRG Agus Pakpahan menyatakan, pihaknya tidak akan defensif terhadap temuan itu.

Ia menegaskan, hasil penelitian empiris perlu pembuktian yang lebih lengkap, termasuk dari peer review dan proses keilmuan lainnya. Tim Teknis Keamanan Hayati pada KKH PRG telah memperhatikan hasil riset Gilles-Eric Seralini terdahulu.

Sementara itu, peneliti tanaman transgenik pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Enny Sudarmonowati, mengatakan, uji efek klinis produk transgenik di Indonesia tetap diperlukan demi keamanan pangan. Namun, mempertanyakan hasil penelitian itu juga dibutuhkan, seperti mempertanyakan kondisi mencit yang digunakan untuk uji coba.

Hal yang juga tidak kalah penting adalah memasang label khusus pada produk transgenik yang diimpor ke Indonesia.

(NAW/ISW/MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Laporan Terbaru: Polusi Udara Sebabkan 2000 Anak Meninggal Setiap Hari

Laporan Terbaru: Polusi Udara Sebabkan 2000 Anak Meninggal Setiap Hari

Fenomena
Ilmuwan Ungkap Manfaat Minum Kopi Sebelum Tidur Siang

Ilmuwan Ungkap Manfaat Minum Kopi Sebelum Tidur Siang

Oh Begitu
Berapa Usia Planet Tertua di Tata Surya?

Berapa Usia Planet Tertua di Tata Surya?

Oh Begitu
Berapa Jumlah Mata Laba-laba?

Berapa Jumlah Mata Laba-laba?

Oh Begitu
Cerita Astronot saat Berjalan di Bulan, Seperti Apa Rasanya?

Cerita Astronot saat Berjalan di Bulan, Seperti Apa Rasanya?

Oh Begitu
Apakah Kucing Bisa Tersenyum?

Apakah Kucing Bisa Tersenyum?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya Sendiri di Cermin?

Hewan Apa yang Bisa Mengenali Dirinya Sendiri di Cermin?

Oh Begitu
3 Manfaat Daging Buah Kelapa untuk Kesehatan

3 Manfaat Daging Buah Kelapa untuk Kesehatan

Oh Begitu
5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Perlu Diperhatikan

5 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Perlu Diperhatikan

Oh Begitu
Ilmuwan Kembangkan Metode Deteksi Kanker Ovarium Lebih Awal

Ilmuwan Kembangkan Metode Deteksi Kanker Ovarium Lebih Awal

Kita
Ilmuwan Temukan Gundukan Rayap Tertua di Bumi

Ilmuwan Temukan Gundukan Rayap Tertua di Bumi

Fenomena
Mengapa Jeruk Terkadang Terasa Pahit?

Mengapa Jeruk Terkadang Terasa Pahit?

Oh Begitu
Ekspedisi Sisi Jauh Bulan Kembali Dilakukan

Ekspedisi Sisi Jauh Bulan Kembali Dilakukan

Fenomena
Minum dari Botol Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Minum dari Botol Plastik Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kita
5 Hewan yang Hidup Secara Berkelompok

5 Hewan yang Hidup Secara Berkelompok

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com