Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alor, Surga Terumbu Karang

Kompas.com - 07/08/2012, 13:12 WIB

Bupati Alor, Simeon Th Pally mengaku, minimnya infrastruktur merupakan kendala utama pengembangan industri wisata di Alor. Para investor seperti ragu berinvestasi. ”Kami sebenarnya telah menawarkan paket wisata unik, seperti berburu rusa, paket memancing ikan besar, dan penyelaman. Banyak yang berminat, tapi belum ada yang merealisasikan,” ujarnya.

Pemkab Alor tengah berupaya membuka penerbangan langsung yang menghubungkan Alor dengan pusat-pusat wisata di Flores dan Bali, termasuk membenahi fasilitas wisata, seperti hotel dan rumah makan. Semua itu mendesak dibenahi seiring pencanangan pariwisata sebagai sektor unggulan Alor. Tahun 2010, wisatawan asing yang berkunjung ke Alor sekitar 1.400 orang dan meningkat menjadi 2.100 orang pada 2011.

Geliat wisata Alor jadi berkah bagi masyarakat kecil. Perputaran uang dari sektor pariwisata sekitar Rp 5 miliar pada 2011. Nelayan-nelayan kecil pun menyewakan perahunya dan belajar menjadi pemandu selam.

Namun, beberapa ancaman tengah mengintai kelestarian laut Alor. Misalnya, maraknya bom ikan yang merusak terumbu karang. Beberapa pengelola penyedia jasa penyelaman melaporkan 24 titik terumbu karang rusak parah akibat bom ikan. ”Belasan titik sudah tidak menarik lagi karena parahnya kerusakan. Ikan-ikan besar pun tak ada lagi,” kata Anne Lechat, pemilik La P’tite Kepa.

Ancaman lain, yakni penambangan emas yang akan beroperasi. Penambangan ini akan jadi ancaman serius bagi kelestarian laut Alor. Sungguh miris membayangkan jika satu hari nanti lautan biru jernih itu ternoda limbah tambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com