JENEWA, KOMPAS.com - Tanggal 4 Juli 2012 lalu, Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) mengumumkan keberhasilan menemukan partikel mirip partikel Higgs atau "partikel tuhan".
Partikel tersebut diburu sejak lama dan dianggap satu elemen yang hilang dalam Model Standar Fisika Partikel.
Diungkapkan dalam konferensi pers di Jenewa bulan lalu bahwa belum jelas apakah partikel yang ditemukan merupakan partikel Higgs atau bukan. Ada juga kemungkinan bahwa partikel yang ditemukan merupakan partikel lain.
Kini, peneliti di Large hadron Collider di perbatasan Swiss-Perancis seperti diberitakan BBC, Rabu (1/8/2012) melaporkan, bahwa tanda eksistensi partikel Higgs semakin kuat.
Level kepastian adanya partikel itu adalah 5,9 sigma. Artinya, kemungkinan tak adanya partikel Higgs atau kesalahan analisis adalah 1 dibanding 300 juta.
Signifikansi itu lebih tinggi. juli lalu, berdasarkan eksperimen ATLAS (salah satu eksperimen yang memburu partikel Tuhan di LHC), signifikansinya adalah 5 sigma, artinya kemungkinan salah 1 dibanding 3,5 juta. Eksperimen lain yaitu CMS melaporkan, bahwa signifikansi adalah 4,9 - 5 sigma.
Eksistensi partikel Higgs tak bisa dilihat. Ilmuwan mendeteksinya dengan menumbukkan partikel pada energi tinggi untuk menghasilkan partijkel Higgs yang hanya akan eksis dalam waktu kurang dari sedetik. Yang dilakukan ilmuwan kemudian adalah menganalisi data yang dihasilkan.
Riset terbaru yang menghasilkan signifikansi 5,9 sigma ini dihasilkan oleh eksperimen ATLAS. Naskah hasil riset telah dimasukkan ke jurnal Physics Letters B.
Sementara, hasil eksperimen CMS menunjukkan signifikansi 5 sigma, sama dengan sebelumnya. Naskah hasil riset juga dimasukkan ke jurnal yang sama.
Dengan hasil tersebut, kesimpulan yang bisa diambil adalah kemungkinan adanya partikel mirip partikel higgs itu semakin besar.
Namun, ada tidaknya partikel Higgs sendiri belum bisa ditentukan. Masih perlu penelitian lagi apakah partikel yang terdeteksi ini memang si partikel tuhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.