YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi buruk hutan Gunung Slamet Jawa Tengah, telah mengancam habitat monyet daun/rekrekan (Presbytis fredericae).
Primata endemik pemakan daun itu,kehilangan luasan habitat yang memungkinkan untuk hidup.
Di pulau Jawa, tempat hidup primata ini kian terbatas pada daerah hutan yang terisolasi seperti Gunung Slamet, Gunung Cupu-Simembut, Gunung Dieng, dan Gunung Lawu.
Siaran pers yang dilansir Humas Universitas Gadjah Mada Senin (25/6/2012) menyebutkan, habitat yang digunakan rekrekan di Gunung Slamet seluas 33.230 hektar dan yang tidak digunakan seluas 24.737 hektar.
Terbatasnya luas hutan pegunungan, perkembangan pembangunan yang meningkat di bidang pemukiman, perkebunan dan pertanian di Pulau Jawa. maka habitat Rekrekan telah mempersempit gerak rekrekan.
Di Gunung Slamet, rekrekan paling banyak ditemukan di daerah tingkat lereng yang curam. Kemiringan dapat membantu rekrekan terhindar dari predator, dan dapat memiliki pandangan yang lebih luas.
Saat ini rekrekan banyak ditemukan hidup yang tidak ideal yaitu di ketinggian habitat diatas 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Ketinggian 1.100-1.300 mdpl merupakan ketinggian tempat rekrekan paling ideal , karena pada ketinggian itu ditemukan pakan yang bervariasi," kata Abdi Fitria SHut MP, dalam ujian promosi doktor di Fakultas Kehutanan, Sabtu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.