Kupu-kupu Langka Ditemukan Tim Ekspedisi Khatulistiwa

Kompas.com - 25/06/2012, 03:06 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 08/HST mendokumentasikan 60 jenis kupu-kupu di Kampung Sawang Desa Uren Kecamatan Halong Kabupaten Balangan pada penjelajahan dan penelitian tahap ketiga di minggu pertama.

"Penjelajahan dan penelitian Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Sub Korwil 08/HST tahap ketiga pada minggu pertama mulai berlangsung sejak Rabu (13/6/2012) sampai dengan Selasa (19/6/2012)," kata Mayor Sus Komaruddin Pajarah Sub Korwil 08/HST melalui emailnya kepada Antara Banjarmasin, Minggu (24/6/2012).

Penjelajahan tersebut juga melibatkan peneliti Dr Abdul Haris Mustari, dosen pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB yang dibantu oleh Kapten Psk Efendi Hermawan dan Praka Tugiran.

Menurut Abdul Haris Mustari, seperti dikutip Komaruddin dari 60 jenis kupu-kupu yang ditemukan terdapat dua jenis kupu-kupu yang dilindungi oleh pemerintah RI serta termasuk dalam daftar appendix 2 CITES (Convention of International Trade on Endangered Species).

Kupu-kupu dimaksud yaitu kupu-kupu sayap burung (Troides andromache) dan kupu kupu Brook (Trogonoptera brookiana). Penyebaran Troides andromache terbatas di Kalimantan bagian utara dan timur.

Sedangkan penyebaran Trogonoptera brookiana meliputi Kalimantan, Pulau Natuna dan Sumatera. Jenis lain yang cukup langka yaitu Pachliopta aristolochiae, Papilio nephelus, dan Papilio memnon.

Haris menambahkan bentang alam Pegunungan Meratus sangat penting untuk kehidupan berbagai jenis kupu-kupu karena kondisi alamnya yang khas, terdapat beragam jenis tumbuhan berbunga, aliran air jernih yang bersumber langsung dari mata air pegunungan, terdapat air terjun serta adanya tebing-tebing karst atau batu kapur khas pegunungan Meratus.

Habitat kupu-kupu adalah hutan primer dan sekunder, katanya seraya menyebutkan ketika matahari mulai terik sekitar pukul 9 pagi, kupu-kupu mulai mengepakkan sayapnya mencari sari bunga dan nektar, dan aktivitas kupu-kupu itu berlangsung hingga pukul 14.00.

Setelah itu jenis serangga ini mulai mengurangi aktivitasnya menjelang sore hari. Karena itu waktu terbaik untuk melihat kupu-kupu beraktivitas di habitat aslinya adalah pada periode waktu tersebut di atas.

Lama hidup (Life span) kupu-kupu sangat singkat bervariasi dari yang hanya hidup beberapa hari sampai kupu-kupu yang berumur 3 bulan, kata Haris.

Haris menjelaskan secara ekologi, keberadaan kupu-kupu sangat penting karena berperan sebagai penyerbuk berbagai jenis tumbuhan berbunga.

Tanpa kupu-kupu, penyerbukan tidak akan berlangsung sehingga akan berpengaruh terhadap regenerasi tumbuhan maupun regenerasi hutan.

Karena itu jenis serangga cantik ini dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan. Habitat yang memiliki keragaman kupu-kupu tinggi berarti memiliki keragaman tumbuhan yang tinggi pula.

Kupu-kupu sangat peka akan perubahan lingkungan baik kondisi vegetasi maupun tingkat pencemarannya. Keragaman jenis kupu-kupu yang tinggi hanya dapat dijumpai pada habitat yang sehat serta masih asri.

"Setiap jenis kupu-kupu memiliki kesukaan bunga tertentu terutama tumbuhan dari famili Aristolochiacea dan Rutaceae," tuturnya.

"Secara ekonomi, kupu-kupu sangat penting karena dapat menjadi obyek wisata yang sangat menarik. Bahkan di berbagai daerah seperti di Maros Sulawesi Selatan, berbagai jenis kupu-kupu dikembangbiakkan untuk dijadikan souvenir dalam bentuk spesimen (awetan kupu) yang disimpan dalam bingkai, yang cukup mahal harganya." katanya.

Selain itu fungsinya sebagai penyerbuk bunga selain secara ekologi, juga penting secara ekonomi karena berbagai bunga dan buah dapat dinikmati manusia karena peran penting kupu-kupu.

Sementara di Poskotis Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, Wadan Sub Korwil 08/HST Mayor Inf Ardian Triwasana mengatakan, tim peneliti yang berhasil mendokumentasikan sebanyak 60 jenis kupu-kupu di lokasi penjelajahan tahap ketiga, saat ini akan dikirim ke Posko Utama Cijantung Jakarta untuk dilaksanakan penelitian lebih lanjut.

"Mudah-mudahan temuan-temuan ini akan menambah perbendaharaan taksa serangga di Kalimantan Selatan," tegas Wadan Sub Korwil 08/HST Mayor Inf Ardian Triwasana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau