Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cicipi Kudapan Serba Durian

Kompas.com - 23/06/2012, 14:44 WIB

Satu pengunjung Ulliko mengakui kelezatan makanan di kedai itu. "Kue di sini rasa duriannya terasa banget, mantap deh. Saya enggak ngerasa rugi belinya. Kalau makanan favorit, gulung durennya" ujar Ario Wibowo (20)

Tanpa rasa buatan

Menurut Yap Johannes, Ulliko dalam mengolah makanannya memakai rasa durian asli. "Kita enggak pernah pakai esens untuk bahan isian durennya, kita benar-benar pakai durian asli yang terbaik," ucap Yap Johannes.

Dia juga menjamin makanan olahan durian di kedainya bebas bahan pengawet. "Karena kita bermain di pasar kue basah maka harus selalu fresh. Kalau dimasukkan kulkas bisa tahan 2 -3 hari, tapi kalau dibiarkan dalam suhu ruangan, paling rata-rata hanya tahan satu hari," kata bapak satu anak ini.

Ulliko juga memberi harga yang tak menguras kantong. Misalnya, talam duren dibandrol Rp 6.000, pancake duren Rp 9.000, dan gulung duren Rp 7.000. Tapi, untuk makanan kecil satu paket toples, seperti nastar duren, Ulliko membandrolnya dengan harga Rp 70.000.

Kedai kue basah yang beroperasi tiap hari mulai pukul 08.00 -21.00 membutuhkan pasokan durian 150 -200 kilogram per bulannya. "Makanya kita sekali beli dari pengepul biasanya bisa sampai satu ton (durian)," kata Johannes yang bisa meraup omzet Rp 60 juta-70 juta per bulan.

Saat ini, Ulliko sudah memiliki tiga cabang, yakni di The Food Hall Grand Indonesia Lower Ground SS-5, Ruko Golden Trully lantai 1 (foodcourt), dan Ruko VIP Jalan Bang Barung Raya Blok AK Pajajaran Bogor. Ke depannya, Johanes akan membuka satu cabang lagi di Food Hall Apartemen Bellezza, Permata Hijau. "Tahun depan kita juga sedang mempersiapkan produksi selai duren. Lalu, Juli nanti kita akan buka Caffe Ulliko di Semarang. Di sana kita punya menu juice duren kopi yang rasanya lain dari yang lain" ujarnya.

Selain itu, Johanes sedang menggodok rancangan sistem franchise untuk kedainya. "Namun, saya masih persiapkan sistemnya biar mantep dulu. Karena mengelola franchise enggak semudah itu, tujuannya untuk jaga mutu makanannya," kata Johanes. (m11)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com