Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Karst Lebih Menguntungkan daripada Tambang

Kompas.com - 03/05/2012, 17:32 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

CIBINONG, KOMPAS.com - Amran Achmad, Kepala Laboratorium Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Universitas Hasanuddin, mengatakan bahwa ekowisata kawasan karst bila dikembangkan akan lebih menguntungkan daripada tambang.

Dalam Lokakarya "Ekosistem Karst Untuk Kelangsungan Hidup Bangsa" di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong, Kamis (3/5/2012), Amran memaparkan keuntungan ekowisata di kawasan karst Bantimurung.

"Dari ticketing saja, pendapatan dari wisata karst Bantimurung pada tahun 2008 sebesar 2,8 miliar, pada tahun 2009 sebesar 3,2 miliar sementara tahun 2010 sudah 7,7 miliar. Sementara tambang hanya 200 juta," kata Amran.

Jumlah tersebut didapatkan hanya dari wisatawan domestik yang berkunjung. Jumlah wisatawan mancanegara masih sangat minim karena pengembangan kawasan yang belum mantap.

Amran mengatakan, kasus di Bantimurung menunjukkan bahwa ekowisata lebih mampu menghasilkan keuntungan daripada tambang, dengan resiko kerusakan ekosistem lebih rendah. Karenanya, pengembangan ekowisata perlu dilakukan.

"Saat ini, turis asing belum banyak datang ke Bantimurung karena fasilitasnya kurang. Maka perlu dikembangkan fasilitas dan kesipan masyarakat menghadapi wisatawan," ungkap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com