Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Sumatera Terancam

Kompas.com - 26/04/2012, 03:40 WIB

Beberapa waktu lalu, Ibduh bersama keuchik-keuchik dari 21 desa di Nagan Raya telah menandatangani petisi penolakan pembukaan lahan di Rawa Tripa. ”Kami membuat petisi ini atas kesadaran masing-masing tanpa ada paksaan dari pihak mana pun,” ujarnya.

Masyarakat dan para kepala desa pun tak pernah dilibatkan dalam pemberian izin oleh pemerintah daerah setempat terkait pembukaan lahan hutan untuk sawit tersebut. ”Kami menolak pembukaan lahan. Kami sudah mengadu ke mana-mana, tapi tidak ada respons. Baru kali inilah ada respons,” ujarnya.

Menurut Ibduh, kini di musim hujan sangat mudah terjadi banjir dan di musim kemarau terjadi kekeringan yang berkepanjangan. Selain itu, intensitas hewan- hewan liar masuk ke kampung pun semakin tinggi sehingga sering terjadi konflik satwa.

Samsinar (46), warga Desa Sumber Bekti, Tripa, mengungkapkan, sejak pembukaan lahan di rawa gambut di dekat desanya, hampir setiap hari dia terganggu oleh kehadiran binatang liar seperti orangutan dan beruang. Hewan-hewan tersebut tak hanya mengancam jiwa, tetapi juga merusak tanaman pertanian, bahkan masuk ke dalam rumah.

”Sebelum hutan gambut itu ditanami sawit dan dibuat kanal-kanal air, hal seperti itu tak terjadi. Sekarang, sering tiba-tiba ada orangutan atau beruang masuk ke rumah,” tuturnya. (HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com