Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takbir Gempa Penjaga Hayat Aceh

Kompas.com - 14/04/2012, 05:22 WIB

Meski ribuan rumah di pulau ini rusak diterjang tsunami, korban tewas ”hanya” tujuh orang. Begitu gempa melanda, warga spontan berteriak smong dan semua berhamburan ke atas bukit. Warga Simeulue mengingat, smong terjadi di pulau mereka pada 1907 atau setahun setelah catatan dalam kitab Ibrahim Lambunot itu.

Tersebar

Manuskrip tentang kejadian gempa pada masa lalu ternyata juga ditemukan di sejumlah daerah lain. Di Sumatera Barat, filolog dari Universitas Andalas, Padang, Zuriati, dan timnya menemukan takwil gempa di Surau Lubuk Ipuh, Pariaman dan di Malalo, Tanah Datar. Naskah takwil gempa ini mirip dengan takbir gempa yang ditemukan di Aceh.

Selain itu, menurut Zuriati, di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, juga ditemukan naskah Ramalan tentang Gempa. Bahkan, dia juga sempat melacak naskah sejenis yang tersimpan dalam The Delf Collection, Belanda. Naskah ini berjudul Kitab Ta’bir dan mengandung beberapa teks, meliputi takbir mimpi, takbir kusyuf alkamar wa asy-syams (gerhana bulan dan matahari), dan takbir lindu (gempa bumi). Dua naskah yang mirip ditemukan di Collections Cornets de Groot and Rijks-Instelling, Leiden, Belanda.

Di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, juga ditemukan tiga naskah kuno tentang gempa. ”Kami telah menginventarisasi sedikitnya delapan naskah sejenis takwil gempa ini,” kata Zuriati. Kelihatannya, minat masyarakat masa lalu terhadap teks takwil gempa cukup besar. Setidaknya, hal itu ditunjukkan oleh sebarannya di berbagai koleksi dan adanya penyalinan berulang.

Dengan mempelajari takwil gempa, Oman berkesimpulan bahwa masyarakat Nusantara di masa lalu telah berupaya menafsirkan gempa. ”Setiap gempa yang terjadi sebetulnya membawa pesan tertentu, entah itu pesan menggembirakan atau sebaliknya,” katanya.

Kitab itu merupakan catatan dokumentasi dan ramalan, sekaligus kearifan masyarakat tradisional dalam membaca fenomena alam. Kemampuan itu mungkin juga bersifat empiris, rangkuman dari pengalaman kejadian gempa di masa lalu.

Syukurlah, dalam gempa pada 11 April lalu tidak ada tsunami dan korban berjatuhan akibat gempa berkekuatan 8,5 skala Richter itu. Namun, Oman teringat dengan pemilihan umum kepala daerah di Aceh yang baru saja berlangsung dan diwarnai kekerasan. Ia berharap gempa ini menyadarkan semua pihak untuk menjaga perdamaian.

Jika gempa dan tsunami 2004 menghentikan 30 tahun perang, gempa 2012 semoga melanggengkan perdamaian.

(Ingki Rinaldi/Prasetya Eko P)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau