Kantong Semar Ini Sanggup Memakan Tikus

Kompas.com - 10/04/2012, 10:32 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com — Stewart McPherson serta dua pakar botani, Alastair Robinson dan Volker Heinrich, menemukan spesies kantong semar raksasa dalam ekspedisi di Gunung Victoria, Filipina.

Dalam pernyataan seperti dikutip Daily Mail, Selasa (3/4/2012), McPherson menuturkan, "Ini salah satu tanaman karnivora terbesar yang belum ditemukan sampai abad ke-21."

Spesies kantong semar raksasa yang ditemukan diberi nama Nepenthes attenboroughii. Nama tersebut diberikan untuk menghormati Sir David Attenborough.

Kantong jebak pada jenis kantong semar raksasa ini begitu besar hingga mampu menampung air sebanyak 1,5 liter, sementara lebar kantong adalah 14 cm.

"Banyak kantong semar tak hanya menjebak serangga, tetapi juga hewan pengerat, seperti tikus, dan spesies baru Nepenthes attenboroughii ini jelas bisa menangkap mangsa sebesar itu," kata McPherson.

Sekali mangsa tertangkap, cairan asam dan enzim dalam kantong akan menghancurkan bagian yang lunak dari mangsa. Bagian yang tersisa hanya tulang belulang.

Kantong semar menjebak mangsa untuk mendapatkan nutrisi berupa nitrogen. Kantong semar perlu mendapatkan nutrisi dari hewan sebab lingkungannya relatif minim nutrisi.

McPherson menuturkan, "Spesies baru yang ditemukan di Filipina ini memiliki kantong jebak yang berwarna hijau dengan bintik ungu dan mereka tampak mencolok dari vegetasi sekelilingnya."

Menurut McPherson, karakteristik daun, kantong dan bunga Nepenthes attenboroughii menunjukkan bahwa spesies baru ini adalah kerabat dari kantong semar Nepenthes rajah di Kalimantan dan Nepenthes flora di Palawan dan Kalimantan.

Penemuan ini dipublikasikan di Botanical Journal of the Linnean Society.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terpopuler

komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau