JAMBI, KOMPAS.com - Jalur transportasi air kuno yang melintasi Kepulauan Indonesia menjadikan negeri ini kaya akan peninggalan arkeologi bawah air. UNESCO telah mendata ribuan titik temuan berada di Indonesia, namun yang tercatat Kemen trian Budaya, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif baru 463 titik.
Direktur Peninggalan Bawah Laut Surya Helmi mengatakan, ada banyak temuan arkeologi di sepanjang perairan Indonesia. Sejak Abad VII ketika Kerajaan Sriwijaya masih berjaya, perairan Sumatera menjadi salah satu jalur utama perdagangan internasional.
"Banyak kapal-kapal tradisional dan besar di masa lalu tenggelam di perairan Indonesia, menjadikannya sebagai peninggalan arkeologi yang harus kita jaga," ujar Surya, di Jambi, Rabu (1/2/2012).
Ia menjelaskan, UNESCO telah menetapkan sekitar 3 juta titik peninggalan bawah laut dunia. Sepuluh persen di antaranya berlokasi di perairan Indonesia. Namun, saat ini baru 463 titik yang tercatat pemerintah Indonesia.
Menurut Helmi, upaya perlindungan terhadap peninggalan arkeologi bawah laut telah diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010. Aturan ini memperbaiki Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 yang belum mengatur dan melindungi mengenai peninggalan bawah air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.