BOGOR, KOMPAS.com — Bunga bangkai jenis Amorphophallus titanum adalah salah satu jenis bunga endemik Sumatera. Jenis ini dideskripsikan pertama kali oleh ahli botani asal Italia, Odoardo Beccari, pada 1878.
Salah satu tempat koleksi Amorphphallus titanum adalah Kebun Raya Bogor. Tercatat, perbungaan bunga yang juga sering disebut Titan Arum ini telah terjadi sejak tahun 1942. Saat ini, salah satu individu bunga akan segera mekar.
Meski sudah sering mekar, banyak masyarakat tak memiliki kesempatan melihatnya. Tak banyak pula yang tahu tentang keunikan bunga bangkai yang bahkan menarik minat warga asing ini.
Salah satu fakta unik Amorphaphallus titanum yang belum banyak diketahui adalah bunga bangkai ini ternyata mengeluarkan asap pada malam hari ketika mendekati waktu perbungaan.
"Ini sebenarnya terjadi karena perbedaan suhu di dalam dan di luar bunga. Suhu bunga bisa setara dengan suhu otak manusia yang merupakan bagian tubuh terpanas," ungkap Yuzammi, peneliti bunga bangkai di Kebun Raya Bogor, dalam konferensi pers, Jumat (27/1/2012).
Sebab panasnya suhu di dalam bunga belum banyak diketahui saat ini. Namun, menurut Yuzammi, hal itu terkait dengan fisiologi bunga menjelang mekar.
"Ini mungkin seperti hewan yang sedang berahi. Hormon-hormonnya aktif sehingga berpengaruh terhadap suhu. Ini menunjukkan kalau tanaman juga sama seperti hewan dan makhluk hidup lain," tutur Yuzammi.
Akibat mengeluarkan asap dan ditambah ukurannya yang raksasa, ada banyak mitos yang berkembang seputar Titan Arum di berbagai daerah.
"Bunga ini jadi banyak dibasmi karena ukurannya yang besar dan dianggap sebagai pemakan anak kecil. Di Bengkulu, tanaman ini juga dibabat karena disangka punya tangkai yang memiliki mustika mandraguna," ujar Yuzammi.
Yuzammi menegaskan, tak ada hal yang berbau klenik menyangkut Amorphophallus titanum. Apa yang terjadi terhadap jenis bunga bangkai tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah.
Bunga bangkai ini justru istimewa. Pemerintah Korea Selatan bahkan berminat mengajak Indonesia untuk memamerkannya. Kini, Kebun Raya Bogor terus melakukan penelitian tentang bunga bangkai ini, termasuk bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mengawetkannya sehingga bisa dilihat banyak orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.