Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari Separuh Hutan Mangrove Rusak

Kompas.com - 21/12/2011, 00:43 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

Aktivitas ekowisata di kawasan mangrove Alas Purwo yang dikelola masyarakat, kata Sasmitohadi, adalah wisata di hutan mangrove, atraksi berperahu, pemancingan di hutan mangrove, dan pendidikan lingkungan.

Sementara, Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Hutan Mengrove, Pantai, Rawa dan Gambut, Eko Warsito, mengatakan pihaknya optimis hutan mangrove Indonesia akan mengalami perbaikan.

Dia memperkirakan, dalam survei yang dilakukan lima tahun sekali ini akan ada tambahan sebesar 200.000 hektare hutan mangrove dalam kondisi baik.

Warsito menjelaskan yang masuk dalam kategori tanaman mangrove adalah tanaman yang dapat tumbuh dalam air yang bertekstur tanah lumpur.

Sementara, lanjut Warsito, kriteria hutan mangrove yang baik adalah hutan tersebut ditumbuhi lebih dari 1.000 batang mangrove per hektar. "Kalau hutan mangrove rusak, berarti kawasan itu hanya ditumbuhi kurang dari 400 batang mangrove per hektare."

Sementara dalam acara penandatanganan kerja sama antara Ditjen Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial (BPDAS dan PS), dan Japan International Cooperation Agency (JICA), tujuh kawasan hutan mangrove akan dijadikan percontohan di lingkup ASEAN.

Ketujuh kawasan hutan mangrove yang akan menerapkan mekanisme share learning itu berlokasi di Surabaya, Lampung, Bali Barat, Alas Purwo (Banyuwangi), Balik Papan, Tarakan, dan Jepara.

"Ketujuh area model itu menjadi lokasi pembelajaran mangrove komunitas ASEAN dan internasional," kata Indra. Selain lokasi pembelajaran, ketujuh kawasan tersebut juga menjadi tempat pengembangan kemampuan ekonomi masyarakat lokal dari hutan mangrove.

Berdasarkan survei yang dilakukan JICA, masing-masing area memunyai keunggulan komparatif yang berbeda-beda.

Chief Advisor JICA, Takahisa Kusano, mencontohkan mangrove Surabaya dan Balikpapan, memiliki keunggulannya dalam sistem ekonomi pesisir terpadu. Mangrovenya berfungsi rehabilitasi lahan bekas tambak, pengurangan erosi, dan ekowisata.

Sementara itu, kawasan mangrove Tarakan dan Alas Purwo yang merupakan bagian dari kawasan konservasi Taman Nasional Alas Purwo yang memiliki keunggulan dari atraksi wisata alam.

Kerja sama pengembangan mangrove antara Indonesia dan Jepang melalui JICA, kata Indra, sudah terjalin sejak 1991. Kerja sama itu terbagi menjadi empat fase, yaitu fase pertama (1991-1999) melalui rehabilitasi mangrove di Bali dan fase kedua (2001-2006) melalui pembangunan pusat informasi mangrove di Bali.

Sementara fase ketiga (2007-2010) melalui survei dan pemilihan tujuh area percontohan mangrove Indonesia di ASEAN dan fase keempat (2011-2014) melalui penandatanganan kerja sama, dan proyek konservasi mangrove pada tujuh project sites tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com