Aktivitas vulkanik Gunung Api Batur yang tercatat sejak 1804 hingga 2000 memang bukan letusan paroksismal seperti yang terjadi di Gunung Agung pada 1963. Material piroklastik yang dilemparkan ke udara terkonsentrasi di dalam kaldera.
Lava yang encer menyebabkan semburan yang menyerupai air mancur yang menyala-nyala pada malam hari. Indah, tetapi mematikan. Keindahan erupsi Batur saat ini menyamarkan jejak letusan dahsyat yang mematikan dan membentuk sebagian wajah Pulau Bali.
Evolusi Gunung Api Batur terus berjalan di balik keindahan panorama kaldera. Alam bekerja mengikuti dalil-dalil yang hanya bisa diterka manusia. Keheningan dan alam yang terlihat permai selalu menyimpan risiko di negeri yang dibelit cincin api.
(Indira Permanasari/ Agustinus Handoko/Ahmad Arif)
Ikuti perkembangan Ekpedisi Cincin Api di: www.cincinapi.com atau melalui facebook: ekspedisikompas atau twitter: @ekspedisikompas
Lihat Ekspedisi Cincin Api - Agung Batur di peta yang lebih besar