MOSKWA, KOMPAS.com - Badan Luar Angkasa Eropa (ESA) akan mencoba dua kali lagi untuk mengontak wahana luar angkasa Phobos-Grunt milik Rusia, hari Selasa (13/12/2011) ini, sebagai usaha terakhir untuk menyelamatkan pesawat yang gagal menempuh perjalanan ke Phobos—salah satu satelit alam Planet Mars, itu.
Kepala kantor ESA di Moskwa, Rusia, Rene Pichel, mengatakan, sebuah stasiun pemantau ESA, Maspalomas, di Gran Canaria, Canary Islands, akan mencoba mengontak wahana luar angkasa tersebut menggunakan antena berdiameter 15 meter miliknya. "Kami akan mencoba dua kali lagi hari Selasa ini atas permintaan pihak Rusia," tutur Pichel seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.
Pihak ESA sudah terlibat dalam pencarian dan usaha penyelamatan Phobos-Ground sejak wahana itu gagal menyalakan mesinnya sendiri dan tersangkut di orbit Bumi setelah diluncurkan, 9 November lalu. Wahana ini dirancang untuk melakukan perjalanan menuju Phobos, mengambil sampel tanah dan batuan di sana, kemudian pulang kembali ke Bumi.
Pesawat luar angkasa itu diperkirakan akan jatuh ke Bumi, 9 Januari mendatang. Kepala Badan Luar Angkasa Federal Rusia Roscosmos Vladimir Popovkin mengatakan, wahana itu akan pecah dan meledak saat proses masuk kembali (re-entry) ke atmosfer Bumi sehingga tidak akan ada bagian pesawat yang jatuh ke permukaan Bumi, termasuk 7,5 ton bahan bakar yang tersimpan dalam sebuah tanki aluminium.
Para pakar luar angkasa Rusia sebelumnya dikabarkan masih berusaha mengontak pesawat itu untuk menyalakan mesin-mesinnya, guna menunda kejatuhannya ke Bumi.