JAKARTA, KOMPAS.com- Terkait dengan pembantaian orang utan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur, seekor "orang utan" mencari keadilan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2011). Ia datang ditemani warga dengan pakaian adat kalimantan dan warga dengan mengenakan topeng kebanggaan kalimantan.
Tentunya "orang utan" yang hadir di Bundaran HI tersebut bukanlah orangutan asli, namun relawan Centre for OrangUtan Protection (COP) yang mengenakan kostum orang utan. Dalam aksi itu relawan dengan kostum orangutan, topeng dan pakaian adat menari bersama. Sesekali orangutan tampak memelas seakan minta keadilan ditegakkan
Menurut Daniek Hendarto, aktivis dari COP, aksi dengan menggunakan pernik-pernik kebanggaan rakyat Kalimantan tersebut untuk menggugah kesadaran warga dan pemerintah bahwa keadilan bagi orangutan harus ditegakkan. Ia juga meminta agar momentum kali ini digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan berbagai pihak baik masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.
Dalam kesempatan itu ia juga menambahkan bahwa pembantaian orangutan di lahan kelapa sawit bukan hanya dilakukan di Kalimantan Timur. Hal tersebut didasarkan dari penemuan 4 kerangka orangutan di lahan konsesi kelapa sawit milik PT STP di Kalimantan Tengah.
Penemuan ini telah dilaporkan kepada Kementerian Kehutanan. "Kementerian Kehutanan harus bertindak cepat mengamankan TKP dan barang bukti, agar tersangka tidak menghilangkan barang bukti" lanjut Daniek.
Jumlah orangutan yang hidup di Kalimantan Timur sendiri diperkirakan sekitar 60 persen dari populasi orang utan di Kalimanatan. Jumlah tersebut setara dengan 30.000 individu orangutan. Hingga saat ini jumlah orangutan yang telah dibunuh mencapai 1.800 hingga 9.000 individu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.