Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Orang Utan" Mencari Keadilan di Bundaran HI

Kompas.com - 07/12/2011, 13:33 WIB
D. Wisnu Widiantoro

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Terkait dengan pembantaian orang utan di perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur, seekor "orang utan" mencari keadilan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2011). Ia datang ditemani warga dengan pakaian adat kalimantan dan warga dengan mengenakan topeng kebanggaan kalimantan.

Tentunya "orang utan" yang hadir di Bundaran HI tersebut bukanlah orangutan asli, namun relawan Centre for OrangUtan Protection (COP) yang mengenakan kostum orang utan. Dalam aksi itu relawan dengan kostum orangutan, topeng dan pakaian adat menari bersama. Sesekali orangutan tampak memelas seakan minta keadilan ditegakkan

Menurut Daniek Hendarto, aktivis dari COP, aksi dengan menggunakan pernik-pernik kebanggaan rakyat Kalimantan tersebut untuk menggugah kesadaran warga dan pemerintah bahwa keadilan bagi orangutan harus ditegakkan. Ia juga meminta agar momentum kali ini digunakan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan berbagai pihak baik masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.

Dalam kesempatan itu ia juga menambahkan bahwa pembantaian orangutan di lahan kelapa sawit bukan hanya dilakukan di Kalimantan Timur. Hal tersebut didasarkan dari penemuan 4 kerangka orangutan di lahan konsesi kelapa sawit milik PT STP di Kalimantan Tengah.

Penemuan ini telah dilaporkan kepada Kementerian Kehutanan. "Kementerian Kehutanan harus bertindak cepat mengamankan TKP dan barang bukti, agar tersangka tidak menghilangkan barang bukti" lanjut Daniek.

Jumlah orangutan yang hidup di Kalimantan Timur sendiri diperkirakan sekitar 60 persen dari populasi orang utan di Kalimanatan. Jumlah tersebut setara dengan 30.000 individu orangutan. Hingga saat ini jumlah orangutan yang telah dibunuh mencapai 1.800 hingga 9.000 individu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com