LABUAN BAJO, KOMPAS.com — Harapan puncaknya adalah komodo resmi masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Jika tidak seperti diharapkan, tetap saja layak berterima kasih kepada panitia penyelenggara seleksinya karena melalui pertarungan itu telah membuat binatang purba komodo yang berhabitat dalam Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kian terkenal hingga pelosok dunia.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Frans Sukmaniara, di Labuan Bajo, kota Kabupaten Manggarai Barat, Senin (7/11/2011) siang. Ia diminta komentarnya terkait rencana deklarasi tujuh keajaiban dunia, Jumat (11/11/2011) mendatang.
"Kami berharap pada hari-hari tersisa jelang deklarasi itu, masyarakat Indonesia, khususnya di NTT, lebih aktif mengambil bagian dalam vote komodo," tutur Frans Sukmaniara.
Harapan serupa sebelumnya disampaikan oleh Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dulla, ketika mengukuhkan kecamatan baru, Mbeliling di Warsawe (kota kecamatan), Senin jelang siang.
"Saya mengharapkan masyarakat Manggarai Barat dan juga NTT terus memberikan dukungannya melalui vote komodo agar komodo dinobatkan sebagai tujuh keajaiban dunia," kata Agustinus.
Kecamatan Mbeliling adalah pemekaran dari induknya, Kecamatan Sanonggoang. Bupati juga melantik camat perdananya, Simon Selatan. Sementara di Labuan Bajo marak dengan baliho aneka ukuran menyongsong deklarasi tujuh keajaiban dunia tersebut. Baliho itu terdapat terutama di sejumlah ruas jalan utama dan titik titik strategisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.