JAKARTA, KOMPAS.com - World Wide Fund (WWF) Indonesia meluncurkan program MyCoralTriangle yang mendorong setiap warga Indonesia untuk peduli pada kelestarian kawasan Segitiga Terumbu Karang, Kamis (3/11/2011). Kawasan segitiga Terumbu Karang adalah wilayah laut meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Timor Leste.
Di Indonesia, kawasan ini di antaranya meliputi Raja Ampat, Wakatobi, Bali dan Alor. Penyu hijau, ribuan jenis ikan dan spesies lain tinggal di daerah ini. MyCoralTriangle merupakan program kerjasama antara WWF dari 4 negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia dan Hongkong. Di keempat negara, program ini juga diluncurkan pada hari yang sama.
Kampanye MyCoralTriangle memanfaatkan fungsi media sosial dengan dukungan iklan di media cetak dan televisi untuk membangun pengetahuan, kepedulian dan mengumpulkan dana untuk pelestarian kawasan Segitiga Terumbu Karang.
"Untuk mendukung, tinggal masuk ke web (www.panda.org/mycoraltriangle) dan baca isinya," kata Devi Suradji, Direktur Komunikasi WWF Indonesia, dalam jumpa pers, Kamis (3/11/2011).
Situs web tersebut akan menerangkan definisi segitiga terumbu karang, wilayah mana saja yang masuk dalam kawasan tersebut, fungsi kawasan dan ancaman yang menyelimutinya. Menurut Devi, situs web itu akan memuat seluruh spot yang ada di kawasan segitiga terumbu karang. Pengguna bisa menggali informasi tentang bagaimana mendukung pelestarian setiap spot.
"Kalau setuju, pengguna tinggal adopsi satu spot dengan harga 5 dollar AS. Lalu setelahnya, tag ke Facebook," kata Devi.
Mengadopsi spot berarti masyarakat menaruh perhatian besar pada spot tersebut. Ada 6 juta spot yang bisa diadopsi lewat program MyCoralTriangle. Uang yang didapatkan dari adopsi spot akan dikumpulkan dan didistribusikan sesuai wilayah yang membutuhkan. Akan tetapi, uang tersebut tidak akan otomatis masuk pada spot yang diadopsi tetapi didistribusikan sesuai kebutuhan.
Dengan melakukan tag ke Facebook diharapkan akan memberi fungsi sosial pada kampanye MyCoralTriangle dan lebih banyak orang yang akan ikut dengan memanfaatkan jejaring sosial.
"Kami sendiri memiliki target bahwa dalam 3 tahun setidaknya ada 300 ribu spot yang yang dipilih dan dibeli oleh masyarakat," ujarnya.
Melalui program ini, diharapkan akan mengedukasi dan meningkatkan kepedulian terhadap isu segitiga terumbu karang. "Bayangkan kalau 300.000 orang membicarakan terumbu karang. Rupiahnya memang tidak seberapa. Tetapi efeknya bisa luar biasa dan bisa kita lihat," kata Devi.