Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalang Kematian Orangutan Harus Ditemukan

Kompas.com - 02/11/2011, 13:08 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com — Puluhan tulang orangutan, seperti diberitakan sebelumnya, ditemukan di areal perkebunan kelapa sawit seluas sekitar 15.000 hektar di Puan Cepak, Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Orangutan tersebut diduga dibunuh rentang 2009 hingga 2010.

Identifikasi selanjutnya oleh pakar orangutan dari Universitas Mulawarman, Yaya Rayadin, mengungkap bahwa tulang itu milik orangutan spesies Pongo pygmaeus morio. Dalam identifikasi juga disebutkan, orangutan mati tidak wajar, bisa akibat perburuan ataupun dijerat.

Terkait dengan kasus tersebut, Project Manager TNC Kalimantan Niel Mirkanuddin mengatakan, bukti-bukti yang telah ada harus ditindaklanjuti. Pemerintah saat ini memiliki tantangan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Tantangannya sekarang adalah mengungkap kasus dan mengetahui siapa dalangnya. Operatornya atau yang melakukan pembunuhan bisa jadi memang masyarakat, tetapi yang juga harus diungkap adalah siapa dalangnya," kata Niel.

Diduga sebelumnya bahwa ada pelaku yang membunuh orangutan karena satwa tersebut dianggap hama bagi kelapa sawit. Pembunuhan sendiri diduga dilakukan karena pelaku mendapat imbalan dari perusahaan kelapa sawit. Besarnya imbalan mencapai Rp 1 juta per ekor. Jika perusahaan kelapa sawit memang terlibat, mereka harus ditindak.

"Polisi harus menindak ini. Sebenarnya ini, kan, saksinya banyak. Mereka yang ada di lapangan pasti tahu dan banyak menyimpan foto-fotonya. Hanya hambatannya saat ini adalah tidak banyak yang mau mengakui," jelas Niel saat dihubungi Kompas.com Rabu (2/11/2011).

Tindakan terlarang terhadap satwa dilindungi, meliputi memperniagakan, menyimpan atau memelihara, memburu, dan membunuh, termasuk tindakan pidana. Pelakunya bisa dikenai hukuman penjara dan denda. Hukuman yang sama juga bisa berlaku pada pelaku pembunuhan orangutan.

Niel mengatakan, tindakan dan pemberian hukuman pada pelaku dan dalangnya harus bisa memberi efek jera. Menurut dia, pengungkapan kasus terbunuhnya orangutan di Puan Cepak, Muara Kaman, saat ini tergantung dari keberanian pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau