Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berumah di Negeri Cincin Api

Kompas.com - 14/10/2011, 13:46 WIB
Ahmad Arif

Penulis

Selain penyemenan fondasi, rumah-rumah tradisional Lingga lainnya hampir semuanya tak terurus, sebagian besar dibiarkan kosong, dan rusak. Dari enam rumah yang tersisa, hanya dua yang ditinggali warga, itu pun tidak terawat. ”Dulu ada puluhan rumah di sini. Semua roboh karena tak terawat, sekarang tinggal enam rumah,” kata Kepala Desa Lingga Benyamin Ginting.

Para keturunan pemilik rumah memilih tinggal di kota atau memiliki rumah baru yang terbuat dari tembok yang abai prinsip-prinsip tahan gempa. Rumah-rumah tradisional Lingga yang aman dari gempa justru disewakan.

Biasanya, penghuni atau penyewa rumah tradisional itu akan pindah begitu punya rumah baru. ”Fungsi rumah adat tak ubahnya rumah singgah bagi warga miskin yang belum punya rumah. Makanya sulit mengharapkan mereka bisa merawatnya,” tambah Benyamin.

Rumah-rumah tradisional itu pun terus berkurang, roboh satu per satu. Padahal, bersama robohnya rumah-rumah itu, hilang pula pengetahuan lokal tentang strategi adaptasi terhadap kondisi bumi yang rentan gempa bumi. (Indira Permanasari/ Amir Sodikin)

Baca selanjutnya: Teruji ...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com