MADIUN, KOMPAS.com- Pasar kayu mentah maupun olahan di dalam negeri dan di luar negeri, selama tahun 2011 kurang bergairah. Hal ini berdampak pada industri berbasis kayu, termasuk Perum Perhutani yang mengandalkan pendapatan dari hasil penjualan kayu.
Asisten Direktur Sumber Daya Manusia Perum Perhutani Heru Lutfi mengatakan, realisasi penerimaan pendapatan Perum Perhutani hingga awal Oktober 2011 baru sekitar 56 persen atau Rp 2,35 triliun. Realisasi itu masih jauh dari target pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp 4,2 triliun, naik dibandingkan target pendapatan tahun 2010 lalu Rp 3,8 triliun.
"Rencana pendapatannya memang naik dari tahun lalu. Tapi realisasinya sulit karena pasar kayu sedang lesu," ujarnya, Sabtu (1/10/2011) di Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.