Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantaian Rawagede Korban Tidak Mendapat Perhatian Pemerintah

Kompas.com - 19/09/2011, 07:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban pembantaian Rawa Gede mengaku tidak mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah Indonesia.

Kordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar usai kunjungan ke Rawa Gede, Minggu (18/9/2011) mengatakan, keluarga korban mengaku hanya mendapat perhatian simbolik saja.

"Mereka diperhatikan individu pejabat TNI atau warga biasa asal Karawang. Contoh perhatian adalah pembuatan monumen sejak tahun 1995. Ketika itu mantan lurah yang didukung Pangdam Siliwangi mendirikan Yayasan Rawa Gede," kata Haris.

Menurut dia, petinggi TNI Kharis Suhud sering mencarikan bantuan untuk para janda dan keluarga korban pembantaian pada saat Lebaran. Pada tahun 2005 yayasan ini didorong melobby pemerintah Belanda namun gagal. Selanjutnya diadakan upaya hukum tahun 2009 ke Pengadilan Belanda.

"Mereka melobi Kedutaan Belanda di Jakarta karena kurang mendapat perhatian Pemerintah Indonesia. Mereka mendapat persetujuan Pemerintah Belanda untuk dibantu secara keuangan. Uang diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri tahun 2010. Namun hingga kini, uang bantuan tersebut tidak pernah diterima pihak yayasan," kata Haris. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau