KOMPAS.com — Susunan kode genetik atau genom tanaman ganja berhasil diurutkan oleh tim peneliti dari Medicinal Genomics, perusahaan farmasi yang berbasis di Belanda. Temuan ini diharapkan bisa menjadi perintis untuk penelitian efek tanaman ganja dalam pengobatan kanker.
Susunan gen tersebut sekarang masih "mentah", belum pada bentuk yang sudah dapat digunakan. Namun, saat proses itu selesai, tiap gen yang aktif menyusun tanaman ini akan terurai dan dapat diisolasi.
"Memahami gen-gen ini serta karakteristiknya akan memungkinkan kita mengontrol berbagai kandungan di dalam tanaman ganja," ujar Kevin McKernan dari Medicinal Genomics.
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi terobosan baru bagi dunia pengobatan karena merintis jalan menuju penelitian efek tanaman ganja untuk pengobatan kanker dan peradangan.
Ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantong karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja digunakan sebagai sumber minyak. Tumbuhan ini sering pula disalahgunakan untuk mabuk-mabukan. (National Geographic Indonesia/Gloria Samantha)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.