Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulawesi Harus Jadi Prioritas Konservasi

Kompas.com - 16/08/2011, 18:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sulawesi harus jadi prioritas tertinggi dalam konservasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh guru besar matematika dan ekologi University of Queensland, Hugh Possingham, dalam kuliah umum bertajuk "The Business of Biodiversity : Decision Science for Conservation Problem", Selasa (16/8/2011) di Kedutaan Australia, Jakarta.

"Indonesia harus mengkaji prioritas konservasinya. Tapi berdasarkan analisis, saya merekomendasikan bahwa Sulawesi harus menjadi prioritas tertinggi dalam konservasi," ungkap Possingham.

Possingham mengatakan, Sulawesi menjadi yang paling utama sebab termasuk dalam kawasan Wallacea. Kawasan Wallacea memiliki keanekaragaman hayati yang kaya, baik di darat maupun lautannya dan relatif belum banyak diperhatikan dibanding Sumatera dan Kalimantan.

Biodiversitas di Sulawesi menurutnya juga penting bagi dunia. Lebih lanjut, Possingham menuturkan, pemilihan Sulawesi bukan berarti mengabaikan masalah yang terjadi di pulau-pulau lain. Namun, dengan budget yang terbatas, pemilihan lokasi memang harus dilakukan sehingga bisa mendapat manfaat tertinggi dalam konservasi serta meminimalkan alokasi budget di tempat yang kurang perlu.

"Setelah Sulawesi, prioritasnya Jawa dan Bali, lalu Borneo dan wilayah Peninsular Malaysia," kata Possingham yang juga Direktur Australian Research Council Center of Excellence for Environmental Decision.

Possingham menggarisbawahi, prioritas konservasi yang dikembangkannya didasarkan pada perhitungan matematis yang melihat tiga faktor, jumlah spesies endemik yang ada di wilayah tertentu, budget yang harus dikeluarkan serta kemungkinan kesuksesan program konservasi. Scoring tiap wilayah kemudian dihitung dan hasilnya menyatakan prioritas wilayah.

Perhitungan matematis yang dikembangkan Possingham tidak hanya berguna untuk penetapan lokasi prioritas, tetapi juga spesies prioritas yang mesti diselamatkan. Ia mengatakan, banyak program konservasi saat ini yang menaruh perhatian pada spesies yang paling terancam punah, padahal pendekatan itu tak selalu tepat. Possingham percaya, perhitungan matematis sangat penting dalam konservasi.

"Ini seperti menjadwalkan kereta api, kalau tak memakai matematika, maka akan terlewat dan takkan berjalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau