Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2030, Rawa Pening Bebas Eceng Gondok

Kompas.com - 03/08/2011, 19:31 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com -  Danau Rawa Pening yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan bebas dari gulma eceng gondok pada tahun 2030. Untuk itu, semua pihak diminta keseriusannya dalam menangani permasalahan yang ada di danau tersebut.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Suprayitno, Rabu (3/8/2011), menyebutkan, target itu didapat dari hasil pertemuan yang diadakan Badan Pembangunan Nasional di Kota Semarang beberapa waktu lalu. "Tahun 2030 Rawa Pening harus bersih dari eceng gondok. Sedangkan upaya revitalisasi harus berjalan sejak tahun 2012," katanya.

Danau seluas 2.670 hektar itu mengalami permasalahan serius dengan tingkat sedimentasi mencapai 778,93 ton per tahun. Hal itu menyebabkan volume air menurun 29,34 persen selama 22 tahun terakhir. Padahal Rawa Pening menjadi sumber air bagi pertanian di sekitarnya (Kabup aten Semarang, Demak dan Grobogan), serta pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Suprayitno mengatakan, Kamis (4/8), Kementerian Lingkungan Hidup kembali mengumpulkan berbagai pihak terkait pemecahan solusi Rawa Pening. Masing-masing pihak yang selama ini memiliki rencana aksi, akan dikoordinasi sehingga revitalisasi lebih tertata.  

"Pertemuan-pertemuan telah dilakukan berkali-kali, namun kami melihat aksi yang sudah dilakukan belum berdampak signifikan. Sebab permasalahan di danau itu sudah terlalu rumit," tutur Suprayitno.

Pemasangan pembatas dari bambu , misalnya, selama ini tidak efektif, karena eceng gondok tidak hanya berada di permukaan air. Dasar danau juga dipenuhi berbagai jenis alga. Semua jenis tanaman itu tumbuh subur karena eutrofokasi, atau pen cemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam eksosistem air. Dalam hal ini pencemaran dari unsur fosfat (PO 3) yang berasal dari detergen sangat mendominasi.

Secara terpisah, peneliti dari Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro Semarang, Retnaningsih Soeprobowati, menyebutkan, kondisi Rawa Pening bagaikan orang yang menderita penyakit tumor ganas. Penanganannya harus dengan operasi.  

"Karena itu, langkah yang pertama kali harus dilakukan adalah pengangkatan eceng gondok secara mekanik. Sampai eceng gondok yang tersisa 20 persen, baru langkah-langkah selanjutnya dapat dilakukan," ujar Retnaningsih.

Tanpa pemanenan lebih dulu, langkah-langkah lain tidak akan efektif. Pemberian herbisida atau pemberian ikan grass carp (pemakan enceng gondok), adalah alternatif terakhir, setelah nutrient yang masuk ke danau tersebut dikurangi. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau