Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2011, Tujuh Gajah Liar Mati

Kompas.com - 30/07/2011, 10:54 WIB

Kepala Tata usaha BKSDA Bengkulu, Supartono, menambahkan, lokasi PLG Bengkulu dikelilingi perkebunan besar dan desa. Di sebelah utara berbatasan dengan perkebunan besar PT Alno, di selatan berbatasan dengan Desa Suka Baru, sebelah timur dengan PT Agricinal, dan sebelah Barat berbatasan dengan hutan produksi terbatas (HPT) Lebong Kandis. Khusus di sebelah timur kini sudah dibuat pembatas berupa parit besar     

HPT Lebong Kandis saat ini sudah dirambah sekitar 700 keluarga.Hasil pemantauan terakhir perambah itu sudah mengarah ke Taman Nasional Krinci Seblat (TNKS) dan hutan produksi Air Rami.     

"Padahal kawasan yang dirambah itu sudah diusulkan menjadi koridor gajah liar dari PLG menuju TNKS, karena di TNKS ada juga kantong gajah liar," ujar Supartono.     

Selama tiga tahun terakhir ini, konflik gajah dengan manusia di wilayah itu sangat tinggi karena koridor gajah menuju hutan produksi (HP) sudah terputus dirambah masyarakat. Jika tidak dikendalikan, perambah akan masuk TNKS.     

Kematian tujuh ekor gajah liar selama tahun 2011 merupakan terbesar dan PPNS BKSDA telah melakukan penyelidikan, tetapi sangat sulit untuk mengungkap pelaku peracunan gajah tersebut.

"Kami berkesimpulan kematian tujuh  ekor gajah liar itu diduga akibat ulah orang-orang tertentu memiliki kepentingan, dan terganggu dengan keberadaan gajah tersebut," ucap Supartono.

Sumber: ANTARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com