Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Itu Menangis Saat Dievakuasi

Kompas.com - 12/07/2011, 22:38 WIB

PADANG PARIAMAN, KOMPAS.com — Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditangkap warga di Rimba Pandawa Lima, Desa Tarok, Nagari Kepala Hilalang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, berhasil dievakuasi petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar bersama masyarakat, Selasa (12/7/2011).

Evakuasi terhadap harimau itu dengan menghubungkan kandang besi ke perangkapnya. Sebelumnya, cara tersebut gagal karena insiden kerasukan salah seorang pawang harimau.

Upaya evakuasi itu diulang hingga berhasil dengan bantuan para pemuda setempat. Evakuasi harimau betina yang sudah tertangkap sejak empat hari lalu itu memakan waktu lama karena sang "Raja Hutan" tersebut tidak mau pindah ke kandang besi.

Begitu antarkandang dihubungkan dan pintu masing-masing kandang dibuka, semula harimau malah duduk dan terkesan enggan berpindah.

Bahkan, harimau sempat menangis dan mengangguk-angguk saat pawang menyuruhnya pindah. Sepertinya terjadi dialog antara pawang dan harimau yang dipanggil "Inar" itu.

"Biasanya hal itu terjadi karena syaratnya belum terpenuhi seluruhnya," kata Buyung (40), seorang warga setempat yang mengaku sering bertemu dengan harimau lainnya di hutan itu.

Ia mengatakan, pascapenangkapan harimau harus digelar, antara lain, silat "Ulu Ambek" (silat tradisional) dan tradisi bergendang tambur.

Harimau tidak mau pindah, katanya, karena baru digelar silat dan bergendang, sedangkan tradisi "Ulu Ambek" tidak digelar.

Cara memindahkan harimau seperti itu, kata Kepala BKSDA Sumbar Agusril, berdasarkan permintaan masyarakat.

Seharusnya, katanya, mengevakuasi harimau dengan cara dibius agar tidak membahayakan yang lainnya. "Tapi masyarakat memindah antarkandang saja agar tidak menyakiti harimau yang akan berakibat fatal bagi masyarakat sesuai kepercayaan mereka," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau