KOMPAS.com - Selain estetika, pemakaian lampu berbasiskan LED (Light Emiting Diode) juga mampu menjawab kebutuhan hemat energi. LED mampu menghemat energi sampai 80 persen, apalagi usia pemakaiannya bisa sampai 25 tahun.
Hendry Syafrullah, Senior Marketing Manager Philips Lighting mengatakan, LED juga tidak menggunakan bahan mengandung merkuri dan tidak panas sehingga aman bagi orang tua dan anak-anak.
"Artinya, menyatukan antara kebutuhan estetika dan hemat energi sudah bukan lagi masalah saat ini," kata Hendry pada temu media "See What Light Can Do" di sela pameran Indonesia Building Materials & Technology Expo di JCC, Jakarta, Rabu (22/6/2011).
Dari berbagai sudut pandang, lanjut Hendry, LED saat ini terbilang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal. Dari sisi ekonomi, lampu jenis ini mampu menghemat listrik sampai 80 % sehingga sangat hemat uang untuk membayar. Sementara dari sisi lingkungan, LED jelas mengurangi radiasi seperti yang ditimbulkan oleh lampu Bohlam CFL biasa.
"Dan, tentu saja, dari sisi kesehatan dan kenyamanan, cahaya lampu LED ini tidak menimbulkan keperihan mata karena daya silaunya begitu rendah.
Keunggulan
Selain menerapkan teknologi terkini, LED juga punya beragam keunggulan dibandingkan penggunaan lampu Bohlam CFL biasa. Keunggulan itu terutama dalam hemat energi, ramah lingkungan, serta tidak silau (ramah mata). Meskipun belum tercatat angka pastinya, keunggulan-keunggulan ini kemungkinan akan semakin menggeser pemakaian lampu Bohlam CFL biasa.
Dengan penggunaan bahan semikonduktor, LED tidak memasok energi begitu besar ketimbang Bohlam CFL biasa. Berbicara kualitas pencahayaan juga begitu, karena Daya 9 Watt lampu LED ini hampir setara daya 60 Watt lampu Bohlam CFL biasa. Walhasil, kocek tidak akan kebablasan ketika harus membayar listrik di kantor PLN. Di sisi lain, karena terbilang hemat energi, teknologi LED juga sudah mulai diaplikasikan dalam LCD (Liquid Crystal Display).
Dibandingkan lampu Bohlam CFL biasa, keunggulan lain LED adalah rendahnya radiasi yang kerap muncul saat posisi mata dan lampu terlalu dekat. Ini terjadi, karena LED berbahan semikonduktor. Dengan tingkat silau yang juga lebih rendah, mata menjadi tidak perih.
Nah, tunggu apa lagi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.