Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kembalikan Lima Tengkorak Suku Dayak

Kompas.com - 17/05/2011, 11:49 WIB

Zahermann Muabezi seusai penandatanganan serah terima menyampaikan pujian atas kerja keras dan kerja sama yang disampaikan oleh ICE HSI dan CBP.  Ia mengungkapkan, kelima tengkorak suku Dayak itu akan langsung diterbangkan pada Senin malam ke Jakarta.

Benda-benda purbakala tersebut akan dibawa oleh Konsul Protokol dan Konsuler KJRI-New York Abraham FI Lebelauw menggunakan pesawat maskapai penerbangan Singapore Airlines, yang dijadwalkan tiba di Jakarta pada Rabu (18/5/2011).

Lima tengkorak Dayak kemudian akan diserahterimakan keesokan harinya (19/5/2011) dari Kementerian Luar Negeri RI kepada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Setelah itu, akan ditentukan apakah tengkorak-tengkorak tersebut akan diserahkan kepada komunitas suku Dayak di Kalimantan atau akan disimpan di museum.

Menurut Mona B Forman, penyerahan pada hari Senin merupakan pertama kalinya yang dilakukan ICE HSI New York menyangkut benda-benda purbakala selundupan asal Indonesia. ICE adalah badan pemerintah AS yang kerap memainkan peran utama dalam berbagai investigasi tindak kriminal terkait dengan impor dan distribusi cagar budaya secara ilegal, juga perdagangan ilegal benda seni, terutama barang-barang seni yang dilaporkan hilang atau dicuri.

Sejak tahun 2007, ICE telah merepatriasi lebih dari 2.100 cagar budaya, benda seni, dan benda antik ke lebih dari 15 negara. Melalui 70 kantor atase di 40 negara, kantor ICE Urusan Internasional dapat melakukan kerja sama dengan pemerintah asing untuk menjalankan investigasi bersama guna mengungkap kasus-kasus penyelundupan dan perdagangan cagar budaya.

Di AS, pelaku perdagangan ilegal cagar budaya, benda seni, dan barang antik diancam hukuman penjara hingga 20 tahun, juga denda serta kemungkinan pembayaran ganti rugi terhadap pengembalian barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau