Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meremajakan Cengkeh, Memupuk Harapan

Kompas.com - 17/05/2011, 11:20 WIB

Menyadari keuntungan besar menanam cengkeh, tak heran petani menjadikan tanaman cengkeh tiang utama penghasilan keluarga setelah tanaman padi, jagung, dan ketela.

Saat cengkeh tidak berbuah, kata Waluyo, banyak kalangan merasa khawatir dengan masa depan cengkeh, termasuk pula pabrikan rokok. Apalagi di banyak daerah cengkeh terkena penyakit dan mati. Cengkeh tidak berbuah tidak hanya faktor iklim ekstrem, bisa juga kondisi pohon sudah tidak produktif.

Dari sekitar 70.000 pohon cengkeh di wilayah Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, dan Jumantoro, sekitar 40 persen sudah waktunya diremajakan. Itu artinya, harus tersedia minimal 28.000 bibit cengkeh berkualitas.

Pohon cengkeh akan produktif sejak usia minimal enam tahun. Cengkeh muda itu bisa menghasilkan 20-50 kilogram cengkeh. Pohon akan berbuah banyak pada umur produktif 10-30 tahun, per pohon sekali petik bisa menghasilkan 350 kilogram. Begitu cengkeh tak produktif, panen pun hanya di bawah 50 persen buahnya.  

Tanaman cengkeh memasuki panen raya tidak tiga tahun sekali. Diperkirakan, panen raya akan terjadi tahun 2013. "Kami usul saat cengkeh tidak berbuah, segera melakukan peremajaan. Ganti pohon cengkeh yang tua dengan cengkeh muda dan berkualitas," ujar Waluyo.

Tak kurang 2.500 petani yang tersebar di empat kecamatan menyambut baik peremajaan pohon cengkeh di Jatiyoso dan sekitarnya. Jadilah, Sugeng, petani cengkeh yang punya Kelompok Ngudi Mulyo, ditunjuk sebagai penyedia bibit.

Sugeng mengatakan, pihaknya siap menyediakan bibit, saat ini sudah tersedia 15.000 bibit. Usia bibit baru 3-5 bulan dan akan siap dibagikan kepada petani secara gratis mulai awal September nanti.  

"Petani tanam dulu bibit. Ketika sudah tumbuh bagus, barulah pengurangan pohon cengkeh tidak produktif dimulai," ujar Sugeng.

Menyediakan bibit tidak sulit. Soalnya, induk cengkeh baik sudah tersedia. Tinggal menyemaikan benih cengkeh itu, setelah enam bulan siap dipindahkan ke lahan.

Untuk penyiapan bibit cengkeh yang jumlahnya ribuan itu, ada perusahaan swasta di Malang, Jawa Timur, yang membantu petani. Petani dibantu menyediakan paranet dan kantong plastik wadah bibit serta sarana pupuk. Bibit cengkeh paling cepat tumbuhnya di bawah paranet, jaring yang mampu mengurangi teriknya panas matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau