”Liana itu pohon merambat yang sering ditebas batangnya, kemudian diambil airnya untuk diminum di tengah hutan,” kata Sofi.
Menurut Sofi, jaminan kelangsungan hidup berbagai pohon genus Tetrastigma menjadi prasyarat utama kelangsungan hidup berbagai spesies bunga rafflesia. Saat ini LIPI terus menggalakkan konservasi berbagai jenis tumbuhan inang rafflesia di Kebun Raya Bogor.
Bunga rafflesia sering dipahami sebagai bunga bangkai. Persiapan bunga Rafflesia arnoldi untuk tumbuh mekar membutuhkan sedikitnya masa 9 bulan, kemudian diikuti masa bunga mekar selama 5 hari sampai 7 hari dan menebarkan bau busuk sehingga disebut bunga bangkai. Setelah masa itu bunga rafflesia layu dan mati.
Selain rafflesia, LIPI mengoleksi spesies bunga bangkai lain, yaitu Amorphophallus titanum yang ditanam di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Spesies ini berbeda dengan rafflesia.
”Kami sudah bisa membudidayakan Amorphophalus,” kata Yuzammi, ahli bunga bangkai dari LIPI.
Seperti dikhawatirkan para ilmuwan lain, habitat alami bunga bangkai Amorphophalus di Sumatera, menurut Yuzammi, juga terancam.