Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Rafflesia Belum Ditemukan

Kompas.com - 19/04/2011, 05:42 WIB

”Liana itu pohon merambat yang sering ditebas batangnya, kemudian diambil airnya untuk diminum di tengah hutan,” kata Sofi.

Menurut Sofi, jaminan kelangsungan hidup berbagai pohon genus Tetrastigma menjadi prasyarat utama kelangsungan hidup berbagai spesies bunga rafflesia. Saat ini LIPI terus menggalakkan konservasi berbagai jenis tumbuhan inang rafflesia di Kebun Raya Bogor.

Bunga bangkai

Bunga rafflesia sering dipahami sebagai bunga bangkai. Persiapan bunga Rafflesia arnoldi untuk tumbuh mekar membutuhkan sedikitnya masa 9 bulan, kemudian diikuti masa bunga mekar selama 5 hari sampai 7 hari dan menebarkan bau busuk sehingga disebut bunga bangkai. Setelah masa itu bunga rafflesia layu dan mati.

Selain rafflesia, LIPI mengoleksi spesies bunga bangkai lain, yaitu Amorphophallus titanum yang ditanam di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Spesies ini berbeda dengan rafflesia.

”Kami sudah bisa membudidayakan Amorphophalus,” kata Yuzammi, ahli bunga bangkai dari LIPI.

Seperti dikhawatirkan para ilmuwan lain, habitat alami bunga bangkai Amorphophalus di Sumatera, menurut Yuzammi, juga terancam. (NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com