Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Tahun Manusia ke Antariksa

Kompas.com - 12/04/2011, 08:47 WIB

Ada momen emosional setelah Gagarin terpilih. Menyadari resiko kegagalan misi, Gagarin menulis surat pada istrinya, Valentina Gagarina. Ia meminta istrinya untuk membesarkan anaknya bukan sebagai putri, tetapi sebagai manusia yang sebenarnya. Ia juga membebaskan istrinya untuk menikah lagi.

"Suratku mungkin terlihat seperti permintaan yang terakhir. Tapi aku tak berpikir begitu. Aku berharap kau tidak pernah melihat surat ini. Dan aku akan sangat malu mendapati momen dimana aku tampak sangat lemah," tulis Gagarin dalam suratnya.

Pada malam sebelum penerbangan, Gagarin dan rekannya, German Titov, tidur lebih awal. Keduanya terbangun pada pukul 5.30 pagi. Gagarin kemudian masuk dalam pesawat antariksa hingga akhirnya meluncur pada pukul 9.07 pagi. "Poyekhali" (kita meluncur sekarang), itulah kata yang terucap sebelum peluncuran.

Segera setelah peluncuran, para insinyur segera mendapat sentakan dengan sinyal gangguan pada booster. Ketegangan sedikit reda setelah adanya laporan Gagarin dari orbit. Tapi, beberapa saat kemudian muncul masalah pada antena yang tak berfungsi sehingga meningkatkan kekhawatiran.

Masalah retrorocket kembali muncul setelahnya. Namun, akhirnya Gagarin kembali dengan selamat dan mendarat di dekat Sungai Volga, 720 kilometer tenggara Moskow. Di sana, ia disambut oleh istri warga sekitar dan cucunya yang sempat mengira Gagarin mata-mata AS.

Setelah penerbangan itu. Gagarin menerima banyak kejutan. Ia dipromosikan hingga 2 level lebih tinggi, menjadi mayor. Pada tanggal 14 April 1961, ia diterbangkan ke Moskow dan bertemua pemimpin Uni Soviet, Nikita Khrushchev. Dikatakan, suasananya mirip hari valentine.

Mendengar kesuksesan Rusia, AS pun panas. 5 Mei 1961, astronot AS Alan Shepard menjadi orang kedua yang terbang ke anatariksa tapi hanya selama 15 menit. Setelahnya, presiden AS saat itu John F Kennedy merencanakan penerbangan ke Bulan dan akhirnya tercapai 20 Juli 1969.

Ada satu fakta tentang penerbangan ini yang dijaga Uni Soviet selama berpuluh tahun. Gagarin tidak mendarat dengan pesawat, melainkan dengan parasut. Hal tersebut dilakukan untuk pertimbangan keselamatan. Sistem soft landing saat itu belum mendukung.

Terlepas dari hal itu, penerbangan Gagarin telah menjadi awal bagi misi penerbangan antariksa. Penerbangan dengan Vostok 1 disusul oleh penerbangan AS dan Rusia lain, seperti Mercury, Apollo, Soyuz dan Discovery. Sejauh ini, AS, Rusia dan Cina adalah sebagai 3 negara pertama yang melakukan misi antariksa.

Saat ini, beragam misi antariksa dirancang. AS misalnya, merancang misi menuju Asteroid dan Mars. Sementara Rusia baru saja melakukan peluncuran Soyuz ke ISS 5 April 2011 lalu. Misi antariksa kini berkembang pesat dan bahkan telah dirancang wisata ke antariksa. Kapan Indonesia menyusul?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau