Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Astronomi Indonesia Tidak Maju?

Kompas.com - 02/02/2011, 09:42 WIB

Setelah itu, bisa beranjak mendalami bintang-bintang, sistem bintang ganda dan majemuk, sistem planet ekstra surya dan galaksi. Saya yakin dari hal-hal yang sederhana akan tumbuh minat yang besar. Jika minat tersebut terus dibina, kelak akan ada pakar-pakar astrofisika dunia asal Indonesia.

Tanya: Apa saran Pak Johny Setiawan untuk memajukan astronomi di Indonesia?

Jawab: Untuk memajukan astronomi di Indonesia, hal yang paling mendasar adalah adanya minat besar pada astronomi yang disertai minat untuk meneliti (bukan hanya minat yang hanya pasif hanya dengan mendengar tanpa mempelajari secara ilmiah). Minat ini terus terang sangat kurang di Indonesia, karena pemikiran sebagian besar rakyat di Indonesia untuk iptek masih sangat terbatas. Hal inilah yang mungkin membuat Indonesia ketinggalan di bidang iptek. Sangat disayangkan.

Seiring dengan menumbuhkan minat, fasilitas dan peralatan pengamatan astronomi yaitu adanya teleskop dan observatorium adalah mutlak untuk pengembangan ilmu astronomi di Indonesia. Terutama yang berskala internasional agar bisa meningkatkan kerja sama dengan negara maju lainnya. Pada akhirnya, Indonesia akan ketularan maju dan mungkin juga sekaligus meningkatkan taraf hidup. Perlu diingat, telah dibuktikan bahwa kemajuan teknologi suatu bangsa berkaitan langsung dengan peningkatan kemakmuran.

Tanya: Syarat apakah yang harus di miliki lembaga antariksa milik Indonesia untuk bisa menyaingi kebesaran lembaga antariksa milik AS?

Jawab: Syaratnya tentulah adanya fasilitas yang menunjang dan sumber daya manusia Indonesia yang baik di bidang tersebut. Untuk hal ini, sangat disayangkan bahwa Pemerintah Indonesia malas. Bahkan dibandingkan dengan negara-negara berkembang atau bahkan miskin, seperti Chile, Brasilia, China, Iran, bahkan Namibia. Sayang sekali Indonesia kalah dalam iptek.

Indonesia harus berani mengembangkan dan membudayakan teknologi ruang angkasa di negaranya sendiri jika ingin mampu bersaing dengan negara-negara maju, mengingat potensi manusia Indonesia sangat besar dan banyak tersebar di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com