Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jejak UFO" Sleman Mungkin Karya Seni

Kompas.com - 24/01/2011, 15:52 WIB

Namun begitu tiba di lapangan, mereka menggunakan alat-alat sederhana untuk membuat karyanya, yakni papan bertali dan meteran. Papan itu diinjak dan dipakai meratakan panenan, sedangkan meteran dipakai untuk menghasilkan bulatan sempurna.

Hasil karya yang besar dan bagus biasanya membuat mereka yang melihatnya segera menghubungkan dengan adanya makhluk dengan kecerdasan dan teknologi tinggi, tak terkecuali di Sleman.

"Saya dengar dari cerita teman jika ada temuan aneh ini sehingga saya langsung ke sini untuk memastikannya dan menurut saya temuan ini memang cukup aneh, tetapi saya tidak tahu persis apakah ini merupakan jejak UFO atau bukan," kata Suparjono, warga Sorogenen, Kalasan, Sleman.

Hal sama dikatakan Hendy Bagya yang menyatakan kagum dengan taman aneh di area persawahan ini karena sulit dibayangkan jika hal tersebut dibuat oleh seseorang dalam waktu sekejap saja.

"Informasinya jejak ini tiba-tiba muncul dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya, jadi ini sangat aneh dan saya juga kagum. Saya tidak tahu apakah ini benar jejak UFO atau bukan, saya memang tidak pernah mempelajari soal UFO sebelumnya," katanya.

Meski crop circle bisa jadi memang buatan manusia, pembuat crop circle Lundberg bercerita bahwa dirinya sendiri pernah melihat sesuatu yang aneh saat membuat crop circle di tanah pertanian Wiltshire, Inggris.

"Kedengarannya memang sedikit memalukan, tetapi saya pernah melihat UFO saat membuat circle di Wiltshire. Benda itu berbentuk seperti cerutu gelap dengan cahaya yang bergerak amat cepat," ujarnya.

"Benda itu terlihat di cakrawala dan perlahan mendekati kami tanpa suara. Itu seperti penampakan UFO klasik dan kami sama sekali tidak tahu benda apakah itu," ujarnya.

Namun, menurut Lundberg, cahaya yang paling sering dilihatnya saat membuat circle adalah cahaya lampu senter saat seseorang memergokinya dan menyorotkan lampu ke wajahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com