Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Berasal dari Luar Angkasa?

Kompas.com - 21/01/2011, 14:53 WIB

KOMPAS.com Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa. Berdasarkan teori mereka, di masa lalu bumi pernah dibombardir oleh asteroid yang sekaligus membawa molekul kehidupan.

Benarkah pendapat itu? Akhir-akhir ini, buktinya semakin menguat. Pada tahun 2009 Dr Daniel Glavin menemukan molekul asam amino di sebuah pecahan asteroid yang berhasil sampai di permukaan bumi.

Asam amino merupakan molekul dasar pembentuk protein, yaitu molekul yang berperan besar dalam kehidupan, dari mencerna makanan hingga fungsi kekebalan. Asam amino yang ditemukan pada meteorit itu adalah L-isovaline.

Bukti semakin diperkuat dengan temuan terbaru Glavin. Ahli astrobiologi yang menjadi peneliti di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt kali ini menemukan asam amino pada 9 buah meteorit.

Pada meteorit yang diteliti, Glavin menemukan bahwa seluruhnya kaya jenis asam amino L. Beberapa yang lain memiliki asam amino L dan asam amino R yang seimbang. Tak satu pun kaya asam amino R.

Asam amino L adalah jenis yang banyak terdapat pada makhluk hidup. Asam amino R dilihat dari strukturnya adalah "cermin" atau isomer (istilah kimia) dari asam amino L. Asam amino R hanya terdapat pada bakteri dan beberapa jenis siput laut.   

Dengan hasil penelitian ini, Glavin mengungkapkan, "Ini menjadi bukti bahwa penemuan yang lalu bukanlah kebetulan. Memang ada sesuatu yang terjadi sehingga meteorit ini juga kaya akan asam amino L."

Glavin mengatakan, hasil studi ini juga menjadi petunjuk. Jika kehidupan di bumi kebanyakan terdiri dari asam amino L, bukan tidak mungkin molekul tersebut sebenarnya berasal dari meteorit.

"Meteorit-meteorit itu mungkin mengirim asam amino L ke bumi yang akhirnya membantu terbentuknya 'sup' prakehidupan. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa kita ditakdirkan menjadi makhluk hidup L," katanya.

Hasil penelitian Glavin dipublikasikan di Meteoritics & Planetary Science yang terbit 17 Januari 2011. Di antara sembilan meteorit yang diteliti Galvin, salah satunya adalah Murchison yang menghantam Australia tahun 1969.

Halaman:
Baca tentang


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau