Oleh M Zaid Wahyudi
Awal tahun ini, publik kembali dibingungkan dengan isu pergeseran zodiak. Sebagian orang tak mau ambil pusing karena tak percaya dengan zodiak yang bisa memengaruhi nasib mereka. Namun, sebagian yang lain menolak pergeseran itu karena akan mengubah zodiak mereka yang sudah dianggap cocok dengan karakter dirinya.
Munculnya isu pergeseran zodiak ini bukan untuk yang pertama kali. Sejak internet mulai dikenal luas pada akhir 1990-an, isu ini muncul berulang setiap beberapa tahun sekali.
Hal yang terjadi sesungguhnya adalah pencampuradukan antara ilmu astronomi dan astrologi. Zodiak dalam astrologi, sejak dulu hingga kini, berjumlah 12 buah dengan rentang waktu masing-masing zodiak adalah 30 hari. Sementara dalam astronomi, zodiak sejak dulu sampai sekarang berjumlah 13 buah dengan rentang waktu setiap zodiak 7-45 hari.
Zodiak
Zodiak merupakan rasi bintang yang terletak di garis ekliptika. Rasi bintang merupakan kelompok bintang-bintang yang terlihat dari Bumi seolah-olah berdekatan. Padahal, bisa jadi bintang-bintang itu tidak memiliki hubungan apa pun.
Sementara garis ekliptika adalah jalur semu Matahari mengelilingi Bumi. Disebut semu karena sejatinya Bumi-lah yang mengelilingi Matahari. Namun, bagi pengamat di Bumi, Matahari-lah yang terlihat bergerak.
Rentang waktu zodiak menunjukkan kapan Matahari melintasi zodiak tersebut. Dalam astronomi, rentang waktu Aries adalah 18 April-13 Mei. Artinya, Matahari melintasi rasi Aries pada tanggal tersebut.
Dalam astronomi, zodiak berfungsi mempermudah pencarian dan penamaan obyek-obyek langit, seperti bintang, galaksi, gugus galaksi, dan supernova. Keberadaan zodiak tidak memiliki hubungan apa pun dengan nasib manusia.
Persatuan Astronom Internasional (International Astronomical Union) sejak 1922-1930 telah menetapkan 88 rasi bintang di seluruh bidang langit, termasuk 13 rasi zodiak, lengkap dengan batas-batasnya.