Meski dilengkapi peralatan canggih, hambatan dalam studi tetap ada. Utamanya bukan dari segi peralatan yang kurang memadai, tetapi pada keterbatasan pengetahuan atau konsep yang dikuasai.
Salah satunya tentang senyawa organik. Jika nantinya benar ditemukan, senyawa ini tak lantas menjadi tanda ada kehidupan di Mars. Sebab, bisa saja senyawa itu berasal dari meterorit atau terbentuk lewat proses geologi Mars.
Kedua adalah pengertian tentang kehidupan. Misalnya, saat ini dipahami bahwa makhluk hidup selalu membutuhkan air. Tetapi, apakah memang benar demikian? Apakah tidak ada senyawa lain, semisal metana, yang bisa mendukung kehidupan?
Terkait dengan hal terakhir, European Space agency (ESA) dan NASA pada tahun 2016 akan bekerja sama melaksanakan misi ke Mars. Tujuannya adalah untuk mencari metana, menggali permukaan Mars untuk menemukan bentuk kehidupan yang mungkin ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.