Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepupu Neanderthal di Asia

Kompas.com - 08/01/2011, 03:46 WIB

Sekitar 30.000-50.000 tahun yang lalu pernah hidup sekelompok manusia purba saudara sepupu Neanderthal yang hidup di Asia. Spesies baru ini diberi nama Denisova karena ditemukan di Goa Denisova, Siberia, pada tahun 2008. luki aulia

Keberadaan saudara sepupu Neanderthal ini diketahui setelah tim peneliti pimpinan David Reich dari Harvard Medical School, Boston, dan Svante Paabo dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Leipzig, Jerman, menemukan fosil seruas tulang jari dan gigi geraham anak perempuan berusia 5-10 tahun. Gigi geraham itu berukuran lebih besar dari milik manusia modern (sekitar 1,5 sentimeter) dan bentuknya lebih mirip gigi manusia purba.

Setelah membandingkan DNA si anak perempuan itu dengan DNA 38 manusia modern dari 54 kelompok masyarakat yang berbeda, ditemukan bukti kelompok Denisova pernah hidup di seluruh wilayah Asia.

”Meski kami menemukan tulang jari dan gigi gerahamnya, kami tidak tahu sama sekali bagaimana wajah dan bentuk tubuh manusia Denisova,” kata Reich.

Ketika berada di Asia terjadi persilangan Denisova dengan manusia modern nenek moyang masyarakat pribumi Papua Niugini dan masyarakat yang kini tinggal di Melanesia, kepulauan Pasifik.

Namun, lokasi dan waktu terjadinya persilangan secara tepat belum diketahui. Yang mengherankan bagi para peneliti, tidak ada bukti-bukti persilangan antara Denisova dan nenek moyang manusia modern yang kini tinggal di Eurasia.

Penemuan yang dipaparkan dalam majalah Nature edisi 23 Desember 2010 itu memperkuat keyakinan kalangan peneliti bahwa masih banyak spesies manusia yang belum ditemukan. Temuan ini juga memperkuat dugaan para peneliti bahwa sekitar 1 juta tahun yang lalu beragam spesies manusia pernah hidup berdampingan. Sayangnya, lebih banyak yang tinggal di daerah tropis sehingga fosil-fosilnya tidak tersisa.

Richard Green, peneliti dan pakar teknik biomolekul di Baskin School of Engineering di University of California, Santa Cruz, menilai temuan baru ini membuat sejarah evolusi manusia semakin rumit. ”Selama ini yang kita yakini manusia modern migrasi keluar Afrika dan menggantikan Neanderthal. Namun, sekarang ceritanya jadi ruwet karena ternyata ada lebih banyak spesies manusia yang terlibat dan lebih banyak interaksi yang terjadi,” ujarnya.

Sampai sejauh ini analisis para peneliti adalah Neanderthal keluar dari Afrika dan bermukim di Eropa, Asia Tengah, dan Timur Tengah selama 170.000 tahun. Namun, semua bukti keberadaan mereka hilang sejak 28.000 tahun lalu. Sementara Denisova keluar dari Siberia berjalan ke arah timur dan bermukim di sepanjang pinggir pantai Asia Tenggara sekitar 400.000- 50.000 tahun yang lalu.

Belum tentu baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com