Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak Lho...

Kompas.com - 29/12/2010, 11:53 WIB

Biji kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Sebelum di ekstrak, biji dapat disangrai di atas api selama 30 menit agar rendemen minyak lebih banyak. Biji kemudian digiling seperti menggiling kopi agar terksturnya lebih halus. Setelah digiling, tepung biji bintaro sudah dapat diekstrak menjadi minyak dengan menggunakan pres atau penekan hidrolik sederhana.Minyak langsung keluar dan sudah dapat dipakai untuk pengganti minyak tanah.

Sisa ekstraksi biji yang berupa ampas pengepresan dapat dipakai sebagai bahan bakar tungku dalam bentuk briket. Minyak bintaro juga dapat dipakai sebagai bahan bakar pengganti solar untuk menghidupkan generator listrik. Hanya saja, harus dilakukan pemurnian sedikit agar kotoran hilang.

Dari demo yang dilakukan oleh penduduk Teluk Meranti, kompor minyak bintaro dapat merebus air sebanyak satu liter selama empat menit. Untuk generator diperlukan tangki tambahan sebagai tempat minyak bintaro.

Untuk menghidupkan genset, awalnya masih harus menggunakan solar. Namun setelah menyala selama tiga sampai lima menit, sampai mesin berjalan normal, tinggal mengubah alat pengatur dari tangki solar ke tangki minyak bintaro. Sim salabim, genset tetap berjalan normal seperti memakai bahan bakar solar. Untuk menghidupkan genset 2.000 watt selama satu jam, diperlukan minyak bintaro sebanyak 1,5 liter.

Hanya saja, penggunaan kompor dan genset harus melalui modifikasi sederhana terlebih dahulu. Namun Tim IPB siap memberikan ilmu modifikasi bagi industri yang mau membuat kompor atau genset khusus berbahan bakar bintaro.

Bagaimana tanggapan masyarakat? "Tentu senang. Selama ini kami tidak memperdulikan pohon babuto. Sekarang, babuto akan kami tanam dan pelihara," ujar Jasmiah, salah seorang penduduk Teluk Meranti.

Meski sudah berhasil membuat produk energi alternatif, penelitian tentang pengolahan biji bintaro masih diperlukan, terutama untuk efektivitas dan efisiensi . Dan, penelitian itu tampaknya akan berlanjut karena PT RAPP sudah setuju IPB melakukan penelitian lanjutan mengembangkan minyak bintaro.

Tentunya, penelitian IPB untuk minyak bintaro tidak hanya untuk kawasan Semenanjung Kampar semata. Di banyak pelosok nusantara, ribuan bahkan jutaan bintaro tumbuh liar dan tidak pernah dimanfaatkan. Kini waktunya buat pemerintah mengambil alih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau