Program percobaan empat bulan itu disponsori oleh pemerintah, yang telah menggelontorkan investasi sebesar 1,58 miliar won (Rp12,34 miliar).
Para ilmuwan telah melakukan program percobaan di sejumlah sekolah sejak 2009 untuk mengembangkan robot yang mengajarkan bahasa Inggris, matematika, ilmu pengatahuan alam dan mata pelajaran lain dalam berbagai tingkat kelas seharga lima hingga delapan juta won.
Sagong menekankan, saat ini tiap itu seharga 10 juta won, sebagian besar hanya membantu guru manusia tetapi pada akhirnya akan memiliki peran lebih besar.
Mesin tersebut dapat menjadi alat yang efesien untuk mengasah kemampuan berbahasa untuk banyak orang yang merasa gugup bila berbicara dengan orang asing asli, katanya.
"Ditambah, mereka tidak akan mengeluhkan asuransi kesehatan, izin sakit dan uang pesangon, atau meninggalkan dalam tiga bulan untuk pekerjaan yang lebih baik di Jepang... semua yang Anda perlukan hanya perbaikan dan ’upgrade’ secara berkala," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.