Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik 14 Paten Rekayasa Biomedis

Kompas.com - 21/12/2010, 14:53 WIB

"Kita hanya perlu listrik saja di desanya. Bahkan tak perlu internet. Internet dibutuhkan setelah sampai di kota. Jadi, nanti kita jual satu perangkat alat yang terdiri dan pemancar dan penerima saja. Teknologi ini sangat murah," jelasnya.

Dalam merancang setiap peralatannnya, Eko selalu berpegang teguh pada tiga hal, lebih murah, lebih cepat, dan lebih aman. Hal itu dijadikan prinsip sebab menurutnya teknologi diagnosis yang berdasarkan rekayasa biomedis haruslah aman dan bisa dijangkau masyarakat luas.

Eko adalah salah satu alumnus Institut Teknologi Bandung. Ia meraih gelar doktornya di Hamburg, Jerman. Ketertarikannya pada tubuh manusia dan pengetahuannya akan pengobatan membuatnya berhasrat menggabungkan bidang elektronika yang dipelajarinya dengan pengobatan.

"Dulu, saya kebetulan pernah menjadi guru selama 7 tahun untuk semacam sekolah pengobatan tradisional. Dari situ, saya punya pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi manusia. saya lalu tertarik menggabungkan elektronika yang saya pelajari dan pengobatan," paparnya.

Saat ini, Eko tengah mengembangkan alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi kanker cerviks sejak dini. Lewat teknologi baru yang akan dibuatnya, kanker cervix (leher rahim) bisa dideteksi hanya dengan cairan vagina dan darah menstruasi. "Cara ini akan membuat wanita lebih nyaman selama didiagnosa."

Seperti apa alatnya dan bagaimana bisa melakukannya? Katanya, "Masih rahasia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Video Pilihan Video Lainnya >

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com