Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Ibu dan Bayi HIV/AIDS

Kompas.com - 02/12/2010, 03:57 WIB

Denpasar, Kompas - Sebuah langkah besar harus dilakukan masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk mencegah meluasnya penularan virus HIV/AIDS.

Optimalisasi fungsi dan peran klinik voluntary counseling test (VCT) serta pelaksanaan program preventing mother-to-child transmission (PMTCT) akan menyelamatkan lebih banyak kaum ibu rumah tangga dan bayi.

Pesan itu mengemuka dalam perayaan Hari AIDS Sedunia di Parliamentary’s Group on MDGs DPD di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (1/12). Acara serupa digelar di Bandung dan Jakarta.

Perwakilan dari Parliamentary’s Group on MDGs DPD, Rahmat Ginanjar, menyatakan, jumlah penderita HIV/AIDS di Tanah Air terus bertambah. Hal itu merupakan lampu kuning untuk mewaspadai peningkatan jumlah kasus ataupun penderita penyakit itu.

”Tugas pemerintah bersama pihak-pihak terkait, termasuk media massa, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang HIV/AIDS, pencegahannya, hingga reduksi penularannya. Kita semua harus lebih waspada sekaligus sadar,” katanya.

Peringatan diisi dengan sejumlah kampanye berupa penempelan stiker dengan pesan kampanye anti-HIV/AIDS pada sebuah tembok bertajuk Wall of Care AIDS yang diletakkan di pinggir Pantai Kuta. Para pelancong yang tengah rekreasi juga diajak berpartisipasi.

Malamnya, digelar renungan dan konser musik. Di Legian, 2 kilometer arah utara Kuta, juga digelar malam renungan, dialog, sekaligus penggalangan dana untuk pendanaan penanggulangan masalah AIDS yang diselenggarakan Bali Rainbow Community.

Optimalisasi fungsi dan peran klinik VCT serta pelaksanaan program PMTCT merupakan dua hal yang dinilai paling memungkinkan untuk menyelamatkan lebih banyak kaum ibu rumah tangga dan bayi dari AIDS. Pemerintah Provinsi Bali bertekad merampungkan program penyediaan klinik VCT di 114 puskesmas di seluruh Bali.

Berdasarkan catatan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, estimasi kasus HIV/AIDS di Bali hingga 2010 mencapai 7.000 kasus. Namun, total jumlah kasus yang dilaporkan ke KPA Provinsi Bali hingga Oktober 2010 hanya 3.778 kasus. Minimnya jumlah kasus yang dilaporkan diyakini sebagai fenomena gunung es.

Penemuan rendah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com