Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detektor Gempa Rumah Tangga

Kompas.com - 26/11/2010, 09:47 WIB

Ternyata perbaikan ini juga mampu mengurangi biaya produksi, dari semula Rp 100.000 per unit menjadi Rp 50.000 per unit. Ketiganya bermimpi, alat ini dapat dipasang di rumah-rumah sebagai peringatan dini yang efektif.

”Gempa dapat terjadi kapan saja. Kalau terjadi malam hari, siapa yang akan membangunkan warga. Kalau mereka punya alat ini, harapannya mereka akan terbangun saat alarm berbunyi, lalu menyelamatkan diri,” kata Ali.

Mengolah data

Untuk mewujudkan mimpi terhadap keberadaan detektor gempa sederhana, ketiganya lantas mengolah data percepatan tanah dan massa bangunan.

Mereka memakai studi kasus bangunan lima lantai yang berbentuk kotak. Mereka menghitung simpangan maksimal goyangan akibat gempa pada lantai 1 gedung dan memperoleh angka 11 cm. Angka ini lantas diterapkan pada diameter ring.

”Angka simpangan ini kami reduksi saat menetapkan diameter ring menjadi separuhnya saja. Karena jika dibuat penuh seperti simpangan, berarti rumah sudah roboh. Padahal, kami ingin alat ini sebagai peringatan,” kata Ali.

Detektor ini harus dipasang pada pertemuan balok dan kolom rumah. Menurut Tatang, pihaknya ingin segera mematenkan detektor ini, mengingat nilai pentingnya.

”Setelah dipatenkan, kami berharap pemerintah bersedia mengambil alih untuk produksi massal alat ini agar dapat dipasang di rumah-rumah karena manfaatnya yang besar,” kata Tatang bersemangat.

Saat ini ketiganya berkeinginan mengalibrasi alat dan menguji keandalan alat ciptaan mereka di laboratorium. Alat ini dapat disesuaikan dengan kondisi percepatan tanah di suatu wilayah dengan memperkecil atau memperbesar diameter ring.(Sri Rejeki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau