Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelamatkan Orangutan

Kompas.com - 22/11/2010, 04:43 WIB

Abel dimasukkan ke dalam boks transpor dan dipikul oleh sejumlah relawan. Rombongan menempuh perjalanan sekitar 7 kilometer dengan berjalan kaki menuju hutan.

Di dekat lokasi pelepasan Abel, petugas rupanya mendapati dua orangutan sumatera lainnya, yakni Rencong, orangutan jantan berusia 13 tahun, dan Bolo, orangutan betina berusia 10 tahun. Kedua orangutan ini juga termasuk orangutan sitaan yang direhabilitasi dan kemudian dilepasliarkan. Para petugas gembira mendapati keduanya dalam keadaan sehat, yang berarti telah berhasil beradaptasi dalam hutan. Keberadaan mereka juga akan membantu proses adaptasi Abel untuk hidup di dalam hutan.

Jadi tolok ukur

Pemasangan transmiter pada orangutan sumatera merupakan program pertama yang dilakukan di Indonesia. Primate Section Supervisor, Exotic Mammal Perth Zoo Clare Olivia Campbell menjelaskan, teknologi ini sangat menguntungkan dan dapat menjadi tolok ukur kesuksesan program konservasi karena memberikan informasi atas habitat orangutan sumatera yang statusnya kini telah sangat terancam punah.

Sejak program reintroduksi orangutan dimulai pada 2002, sebanyak 136 ekor orangutan korban peliharaan dan perdagangan ilegal telah direhabilitasi, dan 119 ekor di antaranya telah dikembalikan ke habitat aslinya di TNBT. Hutan sekitar TNBT dipilih menjadi lokasi pelepasan orangutan karena lokasinya berada di dataran rendah.

Kondisi ini cocok untuk spesies tersebut, yaitu pada ketinggian maksimal hanya 800 meter. Kawasan ini juga pernah ditinggali banyak orangutan. Sekitar 40 tahun lalu, orangutan lenyap dari kawasan ini akibat maraknya perburuan.

Dengan tidak adanya lagi orangutan dalam hutan ini, para penghuni baru yang sebagian berasal dari wilayah Sumatera Utara dan Aceh itu dapat hidup dan beradaptasi lebih leluasa. Persaingan untuk mendapatkan makanan akan lebih seimbang di antara sesama orangutan.

Saat ini diperkirakan jumlah orangutan tersisa 6.500 ekor di Sumatera dan 45.000 ekor di Kalimantan. Jadi, upaya penyelamatan wajib dilakukan. (ITA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau