Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antimateri Berhasil Diciptakan di Lab

Kompas.com - 19/11/2010, 16:16 WIB

KOMPAS.com — Masih ingatkah Anda dengan novel Angels and Demons yang ditulis Dan Brown dan digubah dalam bentuk film berjudul sama yang dibintangi Tom Hanks? Dalam cerita itu, dikisahkan kelompok yang dikenal dengan nama "Illuminati" mencuri sesuatu yang dinamai antimateri. Mereka akan menggunakan antimateri itu untuk meledakkan gereja di Vatikan.

Ledakan antimateri dalam cerita Dan Brown memang fiktif. Namun, konsep antimateri adalah nyata dan secara sederhana bisa dikatakan sebagai lawannya materi. Misalnya, jika materinya adalah hidrogen, maka antimaterinya adalah antihidrogen. Antimateri ini terdiri atas antipartikel, sama seperti materi yang terdiri dari partikel.

Baru-baru ini, ilmuwan fisika yang bekerja di European Organization for Nuclear Research (CERN) mengumumkan kepada pers bahwa mereka telah berhasil membuat dan mengisolasi antimateri. Prestasi tersebut dilaporkan dalam jurnal Nature edisi terbaru, Rabu (17/11/2010).

Dalam artikelnya, para ilmuwan itu menyatakan bahwa CERN telah berhasil membuat 38 anti-hidrogen dan mempertahankannya terlihat dalam waktu 170 milidetik. Antihidrogen itu berhasil dibuat setelah melewati 335 eksperimen. "Kami sangat puas. Ini hasil kerja keras selama lima tahun," kata Jeffrey Hangst, pembicara CERN.

Anti-hidrogen dibuat dalam kondisi vakum dan dijebak dalam medan elektromagnetik. Penjebakan ini penting agar anti-hidrogen dapat tetap terlihat lebih lama. "Penelitian bertujuan mempelajari anti-hidrogen. Kita takkan mampu melakukannya tanpa menjebaknya," kata Cliff Surko, peneliti antimateri dari University of California, San Diego.

Anti-hidrogen yang berhasil dibuat terdiri dari anti-proton yang bermuatan negatif dan positron yang bermuatan positif, lawan dari elektron. Tujuan peneliti membuat anti-hidrogen adalah membandingkan energi yang dikandungnya dengan energi pada hidrogen serta meneliti apakah antihidrogen juga mengalami gaya elektromagnetik yang sama.

Sebelum berhasil dalam pembuatan anti-hidrogen kali ini, ilmuwan di CERN juga telah berhasil membuat ribuan anti-hidrogen. Sementara itu pada tahun 1995, ilmuwan di CERN juga telah melakukan observasi awal pada anti-hidrogen. Terobosan pada eksperimen kali ini adalah keberhasilan untuk mempertahankan keberadaan anti-hidrogen dalam waktu lebih lama.

Penelitian tentang antimateri sendiri sangat berguna dalam membuktikan teori big bang. Dikatakan bahwa sebelum big bang terjadi, materi dan antimateri terdapat dalam proporsi yang sama. Namun, setelah big bang, antimateri seolah menghilang, membuat dunia kita sekarang didominasi oleh materi.

Alasan dari menghilangnya antimateri sendiri belum diketahui. "Untuk alasan yang belum diketahui, alam 'membuang' antimateri. Ini memacu kita untuk bekerja lebih keras, melihat rahasia yang ada dalam antimateri itu," kata Hangst.

Orang yang kali pertama memperkenalkan istilah antimateri adalah Arthur Schuster dalam publikasinya di jurnal Nature tahun 1898. Sementara itu, perkembangan keilmuan tentang antimateri dimuai dari publikasi Paul Dirac pada tahun 1928.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Fenomena Unik: Tonggeret Mulai Menyanyi Saat Cahaya Fajar Muncul
Oh Begitu
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Lubang Hitam Tertua Ditemukan, Ukurannya 300 Juta Kali Matahari
Fenomena
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Hari Kucing Sedunia: Bahaya Melepas Kucing Menjadi Liar
Oh Begitu
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Ubi Bikin Kentut? Ini Penjelasan Ilmiahnya dan Siapa Saja yang Perlu Waspada
Oh Begitu
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Bentuk Kepala Anjing Ternyata Memengaruhi Kepribadiannya
Oh Begitu
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Jejak Tsunami Raksasa di Selatan Jawa: Potensi Ancaman di Masa Depan
Fenomena
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Pria Lebih Cepat Berlari Dibanding Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Misteri Jejak “Hobbit” Purba di Sulawesi: Siapa Pembuat Alat Batu Berusia 1,4 Juta Tahun?
Kita
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Manfaat Peluk Pohon dalam Forest Bathing: Redakan Stres dan Pulihkan Jiwa
Kita
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Bersepeda Pangkas Risiko Kanker dan Penyakit Jantung hingga 50 Persen
Kita
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Susu Kecoa, Superfood Masa Depan yang Mengalahkan Susu Sapi?
Fenomena
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Aroma Surga dari Tanah Tandus: Mengapa Kemenyan dan Mawar Lebih Wangi di Lingkungan Ekstrem?
Fenomena
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau