Dirhamsyah melanjutkan, mengkaji wilayah Matasiri sangat penting. Alasannya, arus laut di wilayah perairan Matasiri dipengaruhi oleh arus di Selat Makassar yang bergerak dari utara ke selatan. "Air beserta zat yang terkandung di dalamnya akan mengalir menuju Laut Jawa. Jika terdapat zat toksin, misalnya, maka zat tersebut bisa turut terbawa menuju Laut Jawa, mencemari wilayah perairan tersebut," katanya.
Untuk mendukung target-target yang hendak dicapai di tiap wilayah, LIPI dan DIKTI melibatkan peneliti dari berbagai bidang, seperti Oseanografi yang mengkaji aspek fisika dan kimia kelautan serta plankton dan ikan yang mengkaji aspek biologi laut. "Seluruhnya berguna untuk mengetahui kondisi wilayah laut tersebut," ujar Dirhamsyah.
Ekspedisi yang menelan dana kurang lebih Rp 2,5 miliar ini ditargetkan mampu menghasilkan 25 naskah penelitian yang dipublikasikan di jurnal ilmiah. Mengapa hanya 25? Dirhamsyah menjawab, "Kita nggak mau target banyak-banyak dahulu. Selain itu, publikasi juga masih akan dilakukan di jurnal ilmiah skala nasional. Perlu waktu lama untuk mempublikasikan di jurnal internasional".
Rencananya, hasil penelitian akan dipresentasikan dalam workshop yang akan diadakan tanggal 27 Desember 2010.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.