BANJARMASIN, KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Hj Mufidah Jusuf Kalla meminta aggrek yang masih ada di hutan tidak dijual ke luar negeri, sampai kebutuhan di dalam negeri terpenuhi. Hal itu dikatakannya di sela-sela pameran Anggrek Meratus Orchid Show di Banjarmasin, Kalsel, Rabu (3/11/2010).
Selama ini banyak anggrek yang dijual ke luar negeri, baik melalui pembelian langsung kepada pedagang anggrek di Indonesia, maupun peneliti yang sengaja datang untuk mencari jenis-jenis anggrek baru di Indonesia. Pegunungan Meratus sendiri, selama ini dikenal sebagai pusat anggrek di Kalsel.
"Diperkirakan ada 2.000-3.000 spesies anggrek Indonesia ada di Kalimantan, dan sebagian hidup di Meratus. Anggrek ini terus berkurang akibat eksploitasi sumber daya alam," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAI Kalsel Aida Rosehan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.