Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Baru Nanoteknologi

Kompas.com - 02/09/2010, 03:12 WIB

”Dengan mesin ini, Indonesia berpeluang menjadi pemasok material nano di pasar global karena memiliki bahan baku tambang yang melimpah,” ujar Nurul yang juga Ketua Umum Masyarakat Nano Indonesia. Inovasi ini juga memberikan keuntungan besar.

Menghaluskan pasir besi menjadi partikel nano, misalnya, dapat meningkatkan nilai tambahnya 4.000 kali. Tingginya kebutuhan mineral pasir besi ukuran nano karena beragam manfaatnya, yaitu sebagai beton berkekuatan tinggi, bahan sensor, membran, dan toner printer.

Kurang diminati

Saat ini inovasi nanoteknologi mulai banyak digunakan industri di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan Masyarakat Nano Indonesia, dari 40 industri yang bergerak di bidang tekstil, keramik, elektronik, dan kimia, ada sekitar 38 persen yang telah memanfaatkan material dan mesin berteknologi nano. Namun, sayangnya sekitar 90 persen merupakan produk impor.

Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata menyayangkan kenyataan itu. Padahal, peneliti Indonesia telah menghasilkan beragam karya inovasi nanoteknologi. Untuk mengatasi hal ini, Kemenristek akan meningkatkan sinergi dan intermediasi dengan pihak terkait agar terjadi difusi nanoteknologi di industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com